Keluarga Dhuafa dapat didefinisikan sebagai kumpulan sanak saudara seisi rumah atau dalam satu tanggungan yang secara ekonomi nya lemah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-harinya secara layak. Keluarga dhuafa berhak mendapatkan zakat dan sedekah karena mereka merupakan kaum yang membutuhkan dalam sektor ekonomi.
Pemberdayaan keluarga dhuafa ini merupakan cita-cita dari Muhammadiyah, yang dimana Muhammadiyah ingin menciptakan masyarakat islam yang sebenar-benarnya, artinya kita sebagai umat muslim saling membantu satu sama lain. maka dari itu Muhammadiyah membuat program Pemberdayaan Masyarakat melalui mata kuliah Kemuhammadiyahan.Â
Pada mata kuliah ini Mahasiswa diminta untuk melakukan pemberdayaan masyarakat pada keluarga dhuafa yang dimana aktivitas kegiatannya itu dengan mancari keluarga dhuafa yang memenuhi kriteria yang berlaku setelah itu mendekatkan diri kepada keluarga dhuafa untuk mengidentifikasi masalah mereka, merencanakan strategi pemberdayaan supaya keluarga dhuafa ini bisa mendapatkan usaha yang lebih baik dari sebelumnya.
Dalam islam mengajarkan umatnya untuk saling membantu sesama muslim. Kita sebagai umat islam sudah sepatutnya senantiasa bermanfat untuk orang lain dengan menolong mereka yang membutuhkan. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 71,
Artinya : Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.Â
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELUARGA DHUAFAÂ
Latar Belakang Keluarga Dhuafa
Pada pemberdayaan masyarakat kali ini kami membantu keluarga dhufa yaitu "Nenek Marikem". Nenek Marikem ini memiliki suami bernama Parwiroh dan memiliki 2 orang anak yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki.Â
Kakek Parwiroh untuk saat ini sedang berada di kampung dikarenakan sedang sakit stroke dan sebelumnya juga beliau melakukan operasi katarak pada matanya oleh karena itu beliau tidak bisa bekerja untuk menafkahi keluarganya dan untuk saat ini beliau dirawat oleh adik sepupu dari kakek parwiroh.Â
Dan latar belakang dari 2 orang anaknya, anak pertama yang bernama Yeti yang berusia sekitar 45 tahun, seorang janda yang ditinggal suaminya meningga menghidupi 3 orang anaknya dan anak kedua yang bernama Bambang yang berusia sekitar 30 tahun memiliki 2 anak. kedua anak nenek Marikem tinggal di Jakarta akan tetapi masih mengontrak dan Nenek Marikem ini tidak mau menyusahkan anaknya dikarenakan anak yang satu seorang janda dan anak yang satunya merupakan kepala keluarga bagi keluarga kecilnya.
Dahulu Nenek Marikem adalah buruh tani cabai akan tetapi kondisi fisik nya sudah tidak kuat dikarenakan saat jadi buruh tani nenek Marikem tidak kuat dengan panasnya matahari saat berada di sawah yang membuat beliau sering pusing dan penghasilannya sebagai buruh tani tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya dan pengobatan untuk suaminya. Oleh karena itu pada 2020 ada yang mengajak beliau ke jakarta dan beliau memutuskan untuk berjualan buah keliling.
Dalam berjualan buah keliling, nenek Marikem memiliki penghasilan yang tidak menentu sekitaran (40.000-70.000)/ hari. Beliau di Jakarta juga mengontrak kamar yang berukuran sekitar 2x2 dengan biaya 600.000/ bulan dan belum termasuk listrik dengan biaya sekitar 100.000/ bulan.
Runtutan Aktivitas Pemberdayaan Keluarga Dhuafa
Pada tanggal 11 November 2022 kami menemukan target keluarga dhuafa yaitu Nenek Marikem. Saat itu kami melihat beliau di bahwa jembatan halte RS Harapan Bunda dan kami menemui beliau untuk berbincang sebentar menanyakan tempat tinggal supaya kami bisa berkunjung ketempat beliau tinggal untuk memperdekat hubungan kami dengan nenek Marikem.Â
Pada tanggal 15 November 2022 kami mengunjungi tempat tinggal beliau di jalan ciracas pasar rebo, Jakarta Timur. Disini kami mewawancara latar belakang beliau berjualan buah.
Pada tanggal 4 Januari 2022 kami ingin memberikan sembako dan dana untuk modal beliau akan tetapi beliau tidak ada di kontrakannya dan ternyata beliau saat itu menjadi korban tabrak lari.
Pada tanggal 6 Januari 2022 kami datang kembali ke kontrakannya untuk memberikan sembako dan dana untuk modal jualan buah beliau.
Pada kegiatan Pemberdayaan Masyarakat pada Kelurga Dhuafa ini bertujuan agar lebih bersyukur dan peduli akan sesama manusia. Dan kegiatan ini pula memiliki manfaat untuk menyadarkan mahasiswa supaya selalu memiliki rasa empati dan simpati pada sesama untuk membantu sama lain.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang sudah memberikan sedikit rezeki nya kepada nenek Marikem, semoga para donatur selalu diberikan rezeki yang melimbah dan dipermudah segala urusannya.... Aamiin ya rabbal alamin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H