Urusan cinta memang nggak selalu bikin bahagia. Hubungan yang gagal justru membuat patah hati dan merana. Kalau itu yang terjadi, perjuangan untuk move on  guna melupakan sang mantan pun harus segera dimulai.
Gagal move on  dan pahitnya patah hati seringkali menganggu aktivitas sehari-hari. Entah bekerja menjadi tak bersemangat atau kuliah yang jadi malas-malasan.
Sebenarnya urusan move on  bukan hanya berkaitan dengan melupakan mantan lho. Move on  juga berlaku ketika kita harus melupakan masalah, berdamai dengan masa lalu, sampai move on  dari pekerjaan yang tidak Anda sukai. Hanya saja memang gagal move on  sering terjadi, karena tidak semua orang bisa merespons masalah dengan optimistis.
Seperti penjelasan Nur Anugerah, psikolog sekaligus CEO Generasi Cakap, dalam microlearning QuBisa bertajuk Proses Manusia Dalam Menerima Suatu Masalah. Ia menjelaskan, ada dua jenis manusia ketika merespons sebuah masalah. Jenis pertama adalah orang yang selalu optimistis. Ia selalu berpikir positif, bisa mengontrol responnya atas situasi tertentu. Ia juga tahu, akan selalu ada kesempatan untuk melakukan perubahan dengan kebiasaan atau mindset baru.
Jenis yang kedua adalah tipe orang yang pesimistis. Selalu melihat sesuatu dari sisi negatif, tidak bisa mengontrol responsnya, dan pasrah menerima keadaan alias tidak mau berusaha move on .
Pengertian Move on
Mengacu kamus Cambrigde, pengertian move on  tergantung pada konteks persoalannya. Move on  bisa berarti pindah tempat tinggal, tapi secara emosional move on  adalah kesiapan menerima situasi yang berubah dan menghadapi pengalaman baru. Sementara, dalam konteks dunia kerja, move on  adalah kemampuan memulai aktivitas atau pekerjaan baru, setelah sekian lama Anda melakukan pekerjaan yang sebelumnya.
Psychologytoday.com menjelaskan, memang tidak mudah move on dari peristiwa atau hubungan yang tidak menyenangkan. Namun, juga jangan sampai Anda terus terperosok di dalamnya. Cara move on  tidaklah serta merta dengan menghapus masa lalu, akan tetapi bagaimana Anda bisa mengatasi keresahan dan menganggapnya sebagai kesempatan belajar. Gagal move on adalah ketika Anda tidak mampu menghadapi kekecewaan, kesedihan, dan ketidakadilan yang Anda rasakan, sehingga kita terpuruk di dalamnya.
Penyebab Gagal Move on
Hal-hal apa saja yang menjadi penyebab gagal move on :
Selalu fokus pada kenangan positif
Gagal move on  bisa terjadi karena Anda selalu mengingat masa lalu yang positif atau menyenangkan, dan mengabaikan aspek negatifnya. Akibatnya Anda menjadi sulit bergerak maju, karena kenangan-kenangan manis itu selalu menarik Anda kembali.
Merasa harus menderita
Bisa jadi Anda merasa bahwa penderitaan merupakan yang tersisa dari masa lalu atau kisah cinta yang gagal. Lalu, Anda menjaganya erat-erat, karena belum bisa menerimanya. Ini hanya membuat Anda semakin menderita dan proses penyembuhan pun menjadi semakin sulit.
Masih mencoba memahami apa yang terjadi
Penyebab gagal move on adalah Anda selalu mencoba memahami apa yang terjadi, menyalahkan diri sendiri karena merasa salah memilih, menganalisa, terus menyesali keputusan Anda, dan seterusnya. Itu kenapa Nur Anugerah dalam microlearning yang sama juga mengatakan, langkah paling pertama untuk menghadapi krisis atau masalah ialah dengan menerimanya.
Cara Move on
Mengutip everydayhealth.com, berikut ini sejumlah cara move on  yang bisa Anda lakukan agar hidup terus bergerak maju:
Yakinkan diri, Anda tidak gagal
Kegagalan dalam menjalin hubungan, relasi dalam keluarga, atau dalam pekerjaan, seringkali membuat Anda menyalahkan diri sendiri. Terimalah yang sudah terjadi. Sayangilah diri Anda sendiri seperti Anda menyayangi teman dan keluarga Anda.
Menyibukkan diri
Gagal move on  bisa terjadi karena Anda sibuk memikirkan masa lalu. Lupakanlah. Carilah kegiatan yang bisa mengalihkan perhatian dan memanjakan diri. Misalnya, mengubah tata letak kamar tidur, menata ulang rumah, ikut kursus masak, menjadi sukarelawan, atau traveling.
Cari teman bicara
Anda pasti punya keluarga atau teman yang bisa Anda percaya sebagai teman diskusi. Ceritakan isi hati Anda. Kalau perlu menangislah dan keluarkan semua kekecewaan Anda. Dengan begitu akan terasa melegakan. Carilah bantuan supaya move on  lebih cepat.
Boleh bersedih
Anda boleh meluangkan waktu untuk meratapi hubungan yang gagal atau merasakan kehilangan. Izinkan pula diri Anda untuk merasakan sakit hati, asal beri juga batasan supaya tidak berlarut-larut.
Kehilangan, patah hati, kekecewaan akan selalu ada dalam kehidupan. Sedih boleh, tapi jangan kelamaan. Yuk mulai menata hati untuk menjadi pribadi yang lebih baik
Sumber Qubisa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H