Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember periode II telah dilaksanakan kembali setelah masa pandemi berakhir. Universitas Jember mengusung tema Unej Membangun Desa (UMD) dengan harapan dapat mendampingi masyarakat untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ada di desa dengan beberapa macam tematik seperti stunting, sanitasi, desa wisata, kewirausahaan dan TIK atau pemutakhiran data desa. Rabu, 20 Juli 2022 sebanyak 2.294 mahasiswa Unej diterjunkan ke beberapa lokasi yang telah ditentukan. Lokasi tersebut meliputi Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Situbondo, dan Bondowoso.
Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo menjadi salah satu titik penerimaan mahasiswa KKN UMD Periode II. Pada hari Rabu (20/07/2022), seremonial serah-terima peserta KKN di Balai Desa Kecamatan Kapongan diikuti oleh Edy Hariyadi, S.S., M.Si (Dosen Pembimbing KKN), Abdul Kadir, S. H. (Camat Kapongan), Ahmad Busyro Darojatun Islam (Koordinator Kecamatan KKN) yang sekaligus membuka acara bersama puluhan mahasiswa Universitas Jember. Kegiatan ini mengawali penugasan mahasiswa KKN di lima desa yaitu Desa Kapongan, Kesambi Rampak, Landangan, Curah Cotok, dan Sletreng.
Kelompok KKN 389 menjadi tim yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan KKN di Desa Kapongan. Hari Rabu (20/07/22), penyambutan dan pengarahan kelompok KKN 389 dilakukan di Balai Desa Kapongan oleh Hendro Adi Suryono (Kepala Desa Kapongan) bersama jajaran perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat.Â
"Saya mewakili segenap masyarakat Desa Kapongan berharap hadirnya mahasiswa KKN ini mampu bersinergi dengan pemerintah desa serta berbagai elemen masyarakat untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi yang ada pada masyarakat khususnya dalam lingkup sosial-ekonomi" ujarnya.
Melalui pendekatan partisipatory action ressearch dalam satu minggu pertama, peserta KKN di Desa Kapongan berupaya merumuskan program kerja dengan merajut identifikasi masalah dan potensi dengan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan masyarakat seperti halnya Sholawat Nusantara: Sholawat Bhenning, aktivitas lembaga pemberdayaan desa (Posyandu, PKK, LPM, UP2K), hingga melakukan kunjungan produksi puluhan UMKM.
Dwiky Wijaya (Koordinator Desa KKN) menjelaskan, "Dengan kajian mendalam bersama kepala desa dan berbagai elemen masyarakat, kurang lebih 30 hari kedepan kelompok kami akan fokus dengan orientasi untuk merintis pemberdayaan desa wirausaha melalui pendampingan UMKM lokal, pengembangan produk unggulan, serta mencetak kader wirausaha muda melalui re-aktivasi karang taruna Desa Kapongan" pungkasnya.
Rencana program yang dicanangkan oleh kelompok KKN 389 linier dengan upaya pemulihan ekonomi nasional melalui pemberdayaan potensi lokal. Sepuluh mahasiswa yang tergabung dalam kelompok ini terdiri dari berbagai latar belakang keilmuan yang berbeda-beda mulai dari Ilmu Sosial dan Politik, Ekonomi, Pertanian, Teknik, dan Keperawatan.Â
Dalam kurun waktu 35 hari, peserta KKN diharapkan mampu bersinergi mewujudkan kolaborasi dengan pemerintah desa serta seluruh elemen masyarakat untuk merealisasikan fokus program kerja sesuai dengan capaian yang diharapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H