UNNES Giat 2 merupakan kegiatan KKN yang diselenggarakan oleh LPPM UNNES dan Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata UNNES yang dilakukan selama 2 bulan salah satunya di Desa Padek, Kecamatan Ulujami, Pemalang.
Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Indonesia ke-77, Tim KKN UNNES Giat 2 menyelenggarakan dan mengikuti beragam rangkaian acara di Desa Padek, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Diadakannya Malam Wungon merupakan bagian kegiatan rutin yang dilakukan di Desa Padek.
Malam wungon ini biasanya dilaksanakan pada malam sebelum tanggal 17 Agustus. Malam wungon ini merupakan sebuah kegiatan dengan tujuan sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Allah Swt atas nikmat dan berkahnya.
Kemerdekaan adalah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada Indonesia melalui Pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raganya. Acara ini dilakukan di Balai Desa Padek, yang diikuti oleh semua masyarakat dan tamu undangan.
Acara malam wungon dihadiri oleh Segenap Pemerintah Desa Padek beserta perangkatnya, Ketua PHBN, Ketua RW dan RT di wilayah Desa Padek, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, TP PKK, Karang Taruna Wiyata Bhakti Muda dan masyarakat Desa Padek. Acara malam wungon ini disambut baik warga yang hadir untuk kemudian mengenang jasa-jasa para pahlawan.
Acara diawali dengan tampilan lagu sholawat dan lagu perjuangan yang ditampilkan oleh group hadroh Desa Padek yang anggotanya adalah dari Remaja Masjid. Kemudian dilanjutkan sambutan dari ketua PHBN dan dilanjutkan sambutan oleh Kepala Desa Padek yaitu Bapak Hartoyo.
Setelah sambutan-sambutan dilanjutkan dengan Tahlil bersama yang dipimpin sesepuh Desa Padek. Selanjutnya diisi materi tentang Kemerdekaan Indonesia dan Perjuangan Pahlawan oleh Bapak Syaiful Rohman.
Dilanjutkan dengan pembacaan Doa bersama/ istighosah dengan mendoakan negara ini agar lebih baik lagi di kemudian hari serta mendoakan para pahlawan yang dipimpin oleh tokoh Agama Desa Padek. “Kalau sepengetahuan saya, sejak aktif berorganisasi itu Malam Wungon diadakan sejak tahun 1982 sampai sekarang”, ujar Pak Kiswoyo selaku tokoh masyarakat Desa Padek.
Setelah doa maka dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Kepala Desa Padek. Selanjutnya makan tumpeng bersama untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan yang sekarang ini bisa dinikmati tanpa harus berjuang seperti para pahlawan yang telah mendahului kita. Selain itu dengan makan bersama dapat mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan kekeluargaan di kalangan masyarakat desa.
Dengan diadakannya malam Wungon ini harapannya pengorbanan dan jasa para pahlawan yang begitu besar harus kita apresiasi, dengan selalu bersatu menjaga keutuhan NKRI, menjaga kerukunan, silaturohim, dan menciptakan kedamaian baik di lingkungan masyarakat desa hingga negara.
Melalui doa di malam wungon ini, semoga bisa menjadi wasilah rahmat dan kebahagiaan untuk para pahlawan yang telah gugur untuk membela bangsa Indonesia.
Tradisi malam wungon masih melekat disemua lapisan masyarakat Pemalang, hal ini tampak seperti di Desa Padek yang merayakan wungonan, karena kegiatan ini merupakan penerapan nilai-nilai gotong royong dan kerukunan dari warga karena semua yang dipersiapkan ialah dari, oleh dan untuk warga itu sendiri.
Dengan mengikuti dan diselenggarakannya malam wungon ini semoga bisa mempererat tali silaturahmi dan kekompakan dalam membela dan memajukan negara seperti tigline UNNES Giat yaitu Bersama UNNES Giat membangun Indonesia dari Desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H