HMPWK Unej atau singkatan dari Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember merupakan salah satu organisasi kampus yang berada pada lingkungan Fakultas Teknik Universitas Jember. HMPWK terbentuk dari keinginan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember untuk memiliki tempat berkumpulkan dan tempat menuangkan ide-ide dari anggotanya serta kesamaan visi dan misi. Dalam organisasi HMPWK terdapat salah satu program kerja dengan sasaran suatu desa atau wilayah dan tujuan berupa pemberdayaan masyarakat. Dengan segala keterbatasan organisasi, HMPWK bertekad untuk mengikuti program PPK Ormawa atau Program Penguatan Kapasitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi, Ristek, dan Teknologi. Desa yang HMPWK pilih adalah Desa Tegalwangi yang memiliki potensi dan dikenal sebagai kampung gurami. HMPWK merasa Desa Tegalwangi memiliki potensi yang sangat besar dan akan berkembang pesat bila terdapat program-program unggulan didalamnya.
Desa Tegalwangi merupakan salah satu desa yang terletak pada Kabupaten Jember, Kecamatan Umbulsari dengan luas wilayah sebesar 9,56 km dan jumlah penduduk 10.927 jiwa. Pada Tahun 2021 lalu, Desa Tegalwangi diresmikan oleh Bupati Jember pada tahun 2021 sebagai kampung gurami. Hal tersebut di latar belakangi oleh banyaknya titik kolam ikan gurami pada Desa Tegalwangi yaitu kurang lebih 50 titik dan hasil panen sebesar 3,8 kwintal per tahunnya. Dusun Jatisongo merupakan salah satu dusun yang aktif dalam budidaya ikan gurami pada Desa Tegalwangi. Pada tanggal 29 Februari kemarin, perwakilan Tim dari HMPWK melakukan survei untuk melihat secara langsung keadaan budidaya ikan gruami pada Desa Tegalwangi. Dalam kegiatan survei tersebut tim dapat melihat bahwa kolam budidaya ikan gurami tersebar pada Desa Tegalwangi, terutama pada Dusun Jatisongo.
Melalui wawancara dengan Kepala Dusun Jatisongo yaitu Bapak Sukip. Beliau menuturkan bahwa Desa Tegalwangi memang pernah ditetapkan sebagai Kampung Gurami oleh Bapak Hendy Siswanto sebagai Bupati Jember. "Memang budidaya Ikan Gurami disini memiliki hasil panen baik, ada macam-macam alasan diantaranya memang pH air pada Desa Tegalwangi pas untuk kegiatan budidaya ikan, dan alhamdulillah air nya juga melimpah" lanjut bapak sukip menjelaskan. Petani budidaya ikan gurami pada Desa Tegalwangi tidak memiliki pendidikan tinggi dan juga bukan spesialis budidaya ikan, namun mereka belajar melalui pengalaman dan terus menerus mencoba hingga akhirnya dapat menghasilkan panen yang memuaskan. Bapak Sukip juga menuturkan bahwa Desa Tegalwangi mungkin merupakan satu-satunya desa yang memiliki komunitas petani ikan atau biasa disebut Pokdakan yang telah berdiri sejak tahun 2001 dengan nama Pokdakan Mina Tegal Jaya Makmur.
Setelah wawancara, diskusi, dan observasi yang Tim HMPWK lakukan, Tim HMPWK yakin bahwa Desa Tegalwangi memiliki potensi besar untuk menjadi desa yang maju, keyakinan ini muncul dari sikap masyarakat Desa Tegalwangi yang memiliki keinginan untuk berkembang, mereka tidak menutup diri dengan kedatangan Tim HMPWK dan bersedia melakukan diskusi dan menjelaskan keadaan Desa Tegalwangi dengan sangat gamblang, hanya memerlukan sedikit arahan, pelatihan dan pendampingan untuk dapat mewujudkan Desa Tegalwangi berjaya atas potensi yang mereka miliki. Besar harapan Tim HMPWK untuk lolos pada seleksi PPK Ormawa tahun ini untuk melihat Desa Tegalwangi dapat dikenal dalam kancah nasional dan internasional sebagai Kampung Gurami yang ada pada Kabupaten Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H