Mohon tunggu...
Annisa DianSalsabila
Annisa DianSalsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

minat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asal-usul Terbentuknya Bati Geblek Renteng

2 Januari 2023   09:42 Diperbarui: 2 Januari 2023   09:49 2210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Batik Geblek Renteng berasal dari Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Batik ini bukanlah hasil karya perajin batik profesional. Motif batik geblek renteng didesain oleh Ales Candra Wibawa, yang merupakan siswa SMA Negeri 1 Wates, Kulon Progo, Dareah Istimewa Yogyakarta. Terciptanya motif batik geblek renteng ini, berawal dari lomba desain motif batik khas Kulon Progo. Berdasrkan penilaian dari juri, ada beberapa nominasi desain batik antara lain batik kulon progo binangan, batik angguk putri, batik manggis, batik ceplok kulon progo dan batik geblek renteng. Dari beberapa nominasi tersebut terpilihlah batik geblek renteng sebagai nominasi terbaik motif baru batik khas Kulon Progro. Mulai saat itulah batik geblek renteng diperkenalkan, disosialisasikan, diproduksi dan dipasarkan kepada masyarakat luas. Selain itu, batik ini juga dijadikan motif khas Kulon Progro dan menjadi salah satu ikon Kabupaten Kulon Progo.

Motif batik renteng terinspirasi dari makanan khas Kulon Progo yaitu makanan geblek yang terbuat dari singkong atau ketela pohon dan dibuat menyerupai angka delapan. Sedangkan renteng diambil dari susunan desain yang dibentuk secara geometris yang mirip dengan motif geometris parang. Dalam bahasa Jawa renteng berarti saling berkaita. Angka delapan yang tertera di motif batik terebut merupakan lambang jumlah desa dan kelurahan di Kulon Progo yang berjumlah 88. Geblek juga merupakan makanan yang merakyat dengan renteng atau rentengan yang mengandung makna masyarakat bersatu dan berdiri bersama-sama untuk membangun Kulon Progo. Selain itu, geblek renteng juga dapat diartikan sebagai orang-orang yang yang bahu membahu dan saling bergotong royong. Batik yang menggambarkan sebuah makanan tradisional dalam motif batik yang dilengkapi dengan simbol dan figur identitas Kulon Progo, tersusun secara baik dalam komposisi batik.

Sebagai batik identitas warga Kulon Progo, batik geblek renteng menjadi batik dari rakyat dan untuk rakyat. Hal ini dapat dilihat dari dijadikannya batik geblek renteng sebagai seragam untuk seluruh siswa sekolah dari TK, SD, SMP, hingga SMA dan sederajat. Kemudian tepat dihari batik nasional, batik geblek renteng ini dipakai oleh PNS dan beberapa Instansi serta perusahaan-perusahaan lainnya. Batik geblek renteng ini, dipakai sebagai pengganti seragam pada hari Jumat dan Sabtu. Demikian pula yang dilakukan oleh pemerintah Kulon Progo untuk seluruh PNS nya menggunakan batik geblek renteng pada hari Jumat dan Sabtu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun