Kemudian, setiap keluarga akan membawa beragam jenis makanan dari rumah masing-masing yang akan dimakan bersama di sekitar makam setelah acara selesai.
Kemudian, acara puncak yang merupakan acara doa bersama atau tahlil yang kedua dilakukan pada pagi hari setelah shalat subuh, warga akan berkumpul kembali di area sekitar makam. Khusus untuk laki-laki berkumpul di pendopo sekitar makam untuk melakukan tahlil dan doa bersama. Sedangkan yang perempuan hanya berkumpul di sekitar makam untuk menyiapkan makanan yang akan di bagikan dan saling menukar makanan.
Dan acara terakhir dari tradisi makaman ini ialah pengajian umum yang di laksanakan pada hari sabtu malam minggu sebagai acara penutup.
Tradisi makaman merupakan salah satu warisan nenek moyang di desa Keduanan, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon yang harus dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya oleh generasi muda agar tidak hilang. Tradisi makaman juga memiliki tujuan yang mulia untuk menjaga silaturrahim antar warga desa dan mendoakan keluarga (orang tua) yang sudah meninggal dunia.
 Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi makaman juga perlu dimiliki oleh generasi muda agar lebih berkualitas sebagai penerus bangsa. Hal tersebut juga sesuai dengan kearifan budaya jawa "eling sangkan paraning dumadi, mikul dhuwur mendem jero, rukun agawe sentoso" (Kita harus mengingat asal-usul agar kehidupan kita menjadi rukun dan tentram.
Yuk Lestarikan Budaya Kita!