Mohon tunggu...
Annisa Rahmawati
Annisa Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis berita pendidikan dan geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asistensi Mengajar: Membangun Generasi di Era Distrupsi

19 Juni 2024   19:10 Diperbarui: 19 Juni 2024   19:13 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Asistensi Mengajar yang berasal dari Universitas Negeri Malang terdapat 23 orang. Kami dibagi dalam piket-piket yang ada di SMA Negeri 1 Lawang. Adapun piket sekolah ini, yaitu piket pembiasaan, piket tatib, piket humas, piket resepsionis, piket kesiswaan, piket sarpras, piket tata usaha, piket perpustakaan, dan piket kurikulum. Sekolah ini memiliki kegiatan yang sangat padat sehingga perlu adanya kerjasama yang baik antar warga sekolah. Salah satu piket yang berkesan bagi saya adalah piket pembiasaan, piket ini mengharuskan kami untuk berangkat pagi dan lebih awal untuk menyambut siswa di gerbang sekolah. Dengan begitu, mahasiswa terlatih menjadi lebih disiplin. 

Piket Perpustakaan/Dokumen Pribadi
Piket Perpustakaan/Dokumen Pribadi

Selain piket pembiasaan, piket perpustakaan tidak kalah menyenangkan. Piket ini memberikan pengalaman yang menarik bagi saya. Suasana ruangan yang dingin dengan aroma dan tumpukan buku di depan mata. Pada awalnya, piket ini terasa berat karena tugas tidak berhenti datang. Namun, pendampingan dari guru yang ada di perpustakaan membangkitkan semangat saya dalam menjalaninya. Pelajaran hidup yang disampaikan menjadi pengalaman yang berharga. 

Apresiasi Untuk Siswa/Dokumen Pribadi
Apresiasi Untuk Siswa/Dokumen Pribadi

Di penghujung pertemuan pasti sampai kepada perpisahan yang membuat hati berat untuk melepaskan program Asistensi Mengajar ini. Apresiasi Siswa saya berikan sebagai rasa cinta dan kasih saya kepada mereka, murid-murid saya di SMA Negeri 1 Lawang. Bentuk dari apresiasi tidak selalu harus barang, tetapi bekal ilmu yang saya miliki untuk disalurkan kepada mereka. Melihat anak didik bisa berkembang dan maju sangat berarti bagi seorang guru. Pada akhir perpisahan, saya selalu menekankan kepada siswa bahwa menghormati dan menghargai orang lain akan mengantarkan kita pada jalan kebaikan serta membuka jalan kesuksesan di masa depan. 

Mengajar di SMA Negeri 1 Lawang membekas dalam hati dan pikiran saya. Pentingnya memahami keadaan sekitar dan beradaptasi dengan cepat dapat memaksimalkan kualitas pembelajaran di sekolah. Suasana sekolah yang sejuk selalu mengantarkan ingatan saya kepada ramahnya guru dan tenaga kependidikan yang ada di sana. Dalam realita kehidupan, pendidikan sangat penting untuk membuka wawasan yang luas, akan tetapi etika dan nilai-nilai kesopanan harus lebih tinggi melekat dalam diri.  Oleh karena itu, pendidikan karakter penting untuk menjadi bekal dalam mengiringi langkah kita di kemudian hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun