Mahasiswa Asistensi Mengajar yang berasal dari Universitas Negeri Malang terdapat 23 orang. Kami dibagi dalam piket-piket yang ada di SMA Negeri 1 Lawang. Adapun piket sekolah ini, yaitu piket pembiasaan, piket tatib, piket humas, piket resepsionis, piket kesiswaan, piket sarpras, piket tata usaha, piket perpustakaan, dan piket kurikulum. Sekolah ini memiliki kegiatan yang sangat padat sehingga perlu adanya kerjasama yang baik antar warga sekolah. Salah satu piket yang berkesan bagi saya adalah piket pembiasaan, piket ini mengharuskan kami untuk berangkat pagi dan lebih awal untuk menyambut siswa di gerbang sekolah. Dengan begitu, mahasiswa terlatih menjadi lebih disiplin.Â
Selain piket pembiasaan, piket perpustakaan tidak kalah menyenangkan. Piket ini memberikan pengalaman yang menarik bagi saya. Suasana ruangan yang dingin dengan aroma dan tumpukan buku di depan mata. Pada awalnya, piket ini terasa berat karena tugas tidak berhenti datang. Namun, pendampingan dari guru yang ada di perpustakaan membangkitkan semangat saya dalam menjalaninya. Pelajaran hidup yang disampaikan menjadi pengalaman yang berharga.Â
Di penghujung pertemuan pasti sampai kepada perpisahan yang membuat hati berat untuk melepaskan program Asistensi Mengajar ini. Apresiasi Siswa saya berikan sebagai rasa cinta dan kasih saya kepada mereka, murid-murid saya di SMA Negeri 1 Lawang. Bentuk dari apresiasi tidak selalu harus barang, tetapi bekal ilmu yang saya miliki untuk disalurkan kepada mereka. Melihat anak didik bisa berkembang dan maju sangat berarti bagi seorang guru. Pada akhir perpisahan, saya selalu menekankan kepada siswa bahwa menghormati dan menghargai orang lain akan mengantarkan kita pada jalan kebaikan serta membuka jalan kesuksesan di masa depan.Â
Mengajar di SMA Negeri 1 Lawang membekas dalam hati dan pikiran saya. Pentingnya memahami keadaan sekitar dan beradaptasi dengan cepat dapat memaksimalkan kualitas pembelajaran di sekolah. Suasana sekolah yang sejuk selalu mengantarkan ingatan saya kepada ramahnya guru dan tenaga kependidikan yang ada di sana. Dalam realita kehidupan, pendidikan sangat penting untuk membuka wawasan yang luas, akan tetapi etika dan nilai-nilai kesopanan harus lebih tinggi melekat dalam diri. Â Oleh karena itu, pendidikan karakter penting untuk menjadi bekal dalam mengiringi langkah kita di kemudian hari.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI