Pada penelitian ini ditemukan protozoa seperti coccidia dari genus Isospora felis nampak ookista non-sporulasi dan dibagian sisi strukturnya berbentuk lancip berbentuk bulat hingga oval yang mengandung sporont. Berdasakan teori karakteristik pada isospora spp yakni tidak memiliki "mycropyl cap" pada ujung ookistanya, sedangkan pada jenis eimeria sp memilik ciri adanya "mycropyl cap" pada ujung struktur ookistanya (Jazac and Conboy, 2012).Â
Berdasarkan pada penelitian yang ditemukan pada kucing lokal dengan kondisi kucing yang terinfeksi tidak  memiliki gejala yang jelas dan terlihat kucing dalam keadaan sehat. Menurut Lukiswanto dan Yuniarti (2013), infeksi protozoa pada saluran pencernaan tidak selalu menunjukkan gejala klinis, hanya infestasi yang cukup berat akan menyebabkan diare, daya tahan tubuh menurun, kehilangan nafsu makan, hingga adanya gangguan pertumbuhan pada hewan muda Kitten memiliki resiko lebih rentan terhadap coccidiosis jenis berat.
 Koksidia merupakan infeksi protozoa yakni jenis coccidia yang menginvasi saluran intestinal pada anjing dan kucing. Jenis coccidia yang menyerang anjing yakni isospora canis sedangkan pada kucing yakni isospora felis. Infeksi biasanya disebabkan karena hewan memakan makanan yang mengandung ookista infeksi Isospora sp yang berasal dari lingkungan yang terkontaminasi. Diagnosa penyakit ini dapat di deteksi dari feses segar yang dapat dilihat ookistanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H