Mohon tunggu...
ANNISA RIDHA N
ANNISA RIDHA N Mohon Tunggu... Mahasiswa - ~

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyusun dan Mengukur Program Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

14 Desember 2022   20:41 Diperbarui: 14 Desember 2022   21:02 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aspek perkembangan anak usia dini yang perlu dikembangkan salah satunya adalah perkembanga sosial. Anak sejak dini harus diajarkan agar memilki sikap kerjasama dalam teman sebaya. Hal tersebut dapat diperoleh dari lingkungan keluarga, masyarakat, serta lingkungan sekolah.

Apa itu perkembangan sosial emosional? Secara umum perkembangan sosial emosional anak merupakan kepekaan anak ketika memahami perasaan orang lain saat ketika mereka berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat interaksi anak usia dini dengan orang lain dimulai dari orang tua, saudara, teman bermain, sampai pada lingkungan masyarakat. Menurut Hurlock, perkembangan sosial emosional adalah perkembangan perilaku yang sesuai dengan tuntunan sosial, dimana perkembangan emosional adalah suatu proses dimana anak melatih rangsangan-rangsangan sosial terutama yang didapat dari tuntutan kelompok serta belajar bergaul dan bertingkah laku(Lubis, 2019).

Aspek sosial anak berkaitan dengan sebuah hubungan anak dengan orang-orang disekitarnya. Perkembangan sosial emosional menjadi salah satu aspek yang sangat penting. Ketika anak masih bayi, dia akan meresoon bunyi ataupu suara layaknya orang dewasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa, manusia secara kodrat merupakan makhluk sosial uang menunjukkan ketertarikan pada sebuah relasi sosial. Hal tersebut juga dapat berpengaruh pada karakter serta kepribadian anak. Dalam tahapan serta proses perkembangan sosial emosional terdapat 3 cara utama dalam memanajemen diri. 3 hal tersebut adalah sebagai berikut:

a. Acting

Berperilaku sesuai dengan aturan sosial. Dimana pada tahap ini anak usia dini dapat menempatkan dirinya saat berhadapan bersama dengan orang lain.

b. Feeling

Memahami emosi orang lain dan juga dapat mengatur emosi diri. Dimana anak usia dini sangat perlu untuk dapat memanajemen emosinya ketika melakuan interaksi dengan lingkungannya.

c. Thingking

Meregulasi pikiran dan perhatian. Dimana anak usia dini dapat sangat perlu untuk menumbuhkan jiwa simpati serta empati pada suatu hal-hal kecil yang ada dilingkungannya.

Sangat perlu dalam mempelajari perkembangan sosial emosional anak, dikarenakan kita perlu melihat perkembangan anak usia dini sesuai dengan usianya. Ketika terdapat hal yang tidak semestinya, kita dapat mecegahnya yang kemudian bisa mengidentifikasi gejala yang kemungkinan tidak sesuai dengan standar perkembangan. Selain itu, menginformasikan perencanaan tersebut serta mengambil keputusan dan kemudian megevaluasi kualitas dalam dalam dampak layanan pendidikan.

Cara yang dapat dilakukan dalam menyusun dan mengukur program pengembangan sosial-emosional yakni dengan perkembangan sosial emosional yang terdiri dari beberapa konstruksi seperti regulasi emosi, kompetensi sosial, serta intervene budaya. Karena hal tersebut sangat sangat penting guna memilih program pembelajaran dan alat ukur yang tepat dalam mengukur gambaran perkembangan. 

Pengukuran ini bagi anak usai dini banyak disadari saat penilaian subyektif orang yang lebih dewasa dengan berbagai macam karakter serta pemahaman yang berbeda. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memepertimbangkan bagaimana hasil dari pengukuran yang diartikan tadi kemudian dilaporkan dan dijadikan sebuah dasar ketika dalam mengambil keputusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun