Mohon tunggu...
ANNISA RIDHA N
ANNISA RIDHA N Mohon Tunggu... Mahasiswa - ~

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Disgust dan Shame pada Anak Usia Dini Akibat dari Kurangnya Stimulus yang Diberikan oleh Orang Tuanya?

19 Oktober 2022   22:32 Diperbarui: 19 Oktober 2022   22:33 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Malu ini sama seperti emosi sadar diri yang tidak dipelajari. Ini merupakan suatu pola tindakan yang konsekuensinya dari serangkaian ide kompleks yang spesifik tentang diri. Anak usia prasekolah dan usia sekolah pemalu mempunyai kesulitan besar untuk berpartisipasi dengan orang lain. 

Secara umum, periode pemalu yang normal terjadi pada anak usia dini sekitar 5 atau 6 bulan, kemudian berikutnya terjadi lagi pada anak usia dini sekitar 2 tahun. Anak usia dini yang mengalami perasaan shame atau rasa malu ini adalah salah satu rasa sakit yang luar biasa serta sangat negatif. Hal ini merupakan keingina untuk menghilang, sembunyi, atau bahkan mati. 

Perasaan shame atau rasa malu ini dapat mengakibatkan anak usia dini mengalami gangguan pada perilakunya yang mungkin sedang berlangsung, mengalami kebingungan dalam berpikir, serta tidak mampu ketika berbicara. 

Anak usia dini yang mengalami peradaan shame atau rasa malu ini biasanya akan menghindari orang lain. Kemudian anak usia dini juga akan merasa takut, curiga, dan juga ragu-ragu ketika akan melakukan sesuatu. Anak usia dini yang seperti ini akan menarik diri nya dalam hubungan dengan orang lain. 

Dalam situasi seperti ini, anak usia dini yang mengalami perasaan shame atau rasa malu biasanya tida akan mengambil suatu inisiatif, akan sering diam, akan berbicara dengan suara yang cukup pelan, serta juga akan secara otomatis menghindarkan kontak mata. Perasaan shame atau rasa malu ini merupakan salah satu ciri dari emosi negative yang seharusnya segera ditangani. Dikarenakan akan dapat berimbas atau berakibat buruk pada proses perkembangan anak.

Dalam hal ini sangat diperlukan peran guru dan juga yang paling penting adalah peran orang tua dalam memberikan stimulus serta pola asuh dalam memotivasi keberaian dan juga rasa percaya diri pada anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun