Mengenal Temperamen Pada Anak Usia DiniÂ
 Apakah kalian tahu apa itu temperamen? Kalau belum, yuk simak penjelasan dibawah ini.Temperamen merupakan suatu kepribadian yang menunjukkan bagaimana Anda memberikan respon terhadap beberapa hal yang terjadi dalam hidup. Dalam dunia psikologi temperamen merupakan suatu perilaku serta karakter seseorang ketika merespon ataupun membrikan tanggapan pada suatu hal. Pemdapat lain juga mendefinisikan temperamen itu sendiri, sebagai tingkah laku seseorang dan emosional dari masing-masing anak ketika merespon suatu hal, baik dalam keadaan ataupun kondisi yang tidak menentu. Begitu pula dengan temperamen pada anak usia dini adalah tentang bagaimana anak melakukan suatu pendekatan dalam memberikan respon terhadap dunia.Â
Temperamen ini secara otomatis mempengaruhi perilaku anak serta bagaimana dirinya berinteraksi dengan yang lain. Perkembangan sosial emosi anak dipengaruhi oleh temperamen anak. (Kusramadhanty, 2019) Dalam jurnalnya, berdasarkan teori kepribadian yang dikemukakan Allport, temperamen sebagai salah satu komponen kepribadian yang mengacu pada gambaran karakteristik dari sifat emosional individu yang diwariskan secara genetik, mencakup kerentanan terhadap stimulasi emosi, kekuatan dan kecepatan dalam merespons, dan kualitas suasana hati (Strelau, 2002). Hal ini membuktikan bahwa temperamen anak berasal dari diri anak yang kemudian mempengaruhi fungsi sosial dan emosi anak. Perilaku serta sikap anak secara garis besar berasal dari faktor genetik dan lingkungan keluarga, masyarakat bahkan sekolah.Â
Orang tua perlu memahami temperamen anak sejak dini serta melakukan pengasuhan yang tepat, supaya ketika dewasa terbentuk kepribadian yang positif. Memang sulit untuk mengenal secara langsung bagaimana jenis temperamen anak kita punya. Orang tua dapat mengenalinya mulai dari anak lahir. Pada umumnya, bayi akan menangis ketika petama kali dilahirkan ke dunia. Namun, ada juga beberapa bayi yang tidak menangis ketika lahir dia hanya diam saja. Hal tersebut dapat berpengaruh serta dapat membentuk karakter dan temperamen anak seiring usianya bertambah. Faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter anak yaitu sikap temperamen dasar orang tua, motivasi dari orang tua, pendidikan orang tua, keyakinan darin orang tua. Dampak buruk dari faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak adalah berkata kotor, berperilaku kurang sopan, suka memukul temannya. Tujuan dari pembentukan karakter ini adalah agar anak mempunyai kepribadian yang baik sehingga ketika anak sudah dewasa dia akan menjadi orang yang bermanfaat untuk sesama. Orang tua memegang peranan penting dalam mendidik anak untuk pembentukan karakter anak dari segala perkara baik dalam pergaulan maupun sikap dan tingkah laku.Â
Dapat dimulai dari pengasuhan Ibu dimana yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak, mencangkup asah(stimulasi bahasa, stimulasi motorik dan kognitif, stimulasi sosial dan emosi), asih(kehangatan orang tua), asuh(praktik gizi dan kesehatan). Alat ukur temperamen anak yang menggunakan Emotionality Activity Sociability (EAS) yang di survei oleh Bould, Jhonson, Sterne, dan Araya mencangkup 4 dimensi, yaitu:
Emotinality atau menggambarkan kecemasan, ketakutan, dan kecenderungan marah.
Activity atau tigkat aktivitas yang disukai dan kecepatan tindakan.
Sociability atau kecenderungan untuk memilih berinteraksi dengan orang lain dibandingkan menyendiri.
Shyness atau kecenderungan untuk terhambat dalam situasi sosial baru.Â
Mungkin beberapa dari kalian muncul pertanyaan apakah temperamen pada anak usia dini ini merupakan turunan dari orang tua? Hal yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi temperamen yaitu faktor biologis dan pola pengasuhan. Ketika anak menunjukkan sikap yang mungkin melawan ketika dinasehati, hal itu dapat dirubah dengan pola pengasuhan orang tuanya. Temperamen berhubungan dengan emosi atau perasaan bukan hanya tentang sikap seseorang ketika marah namun juga tentang sikap seseorang ketika dia sabar, riang, murung, introvert, dan sebagainya. Temperamen dapat dikendalikan dengan lingkungan terutama dengan lingkungan serta dukungan keluarga. Keluarga dapat mengadaptasikan gaya parenting dengan temperamen anak.Â
Setiap anak memiliki temperamen yang berbeda-beda. Temperamen seorang anak usia dini menggambarkan bagaimana dia merespon orang lain pada situasi tertentu. Secara umum, terdapat tiga tipe temperamen anak yaitu:
Easy Child, pada tipe ini anak usia dini biasanya memiliki mood positif, mudah beradaptasi dengan hal-hal baru, selalu tidur dan makan dengan teratur. Anak usia dini yang memiliki tipe ini cenderung akan dapat bergaul dengan mudah dengan anak lainnya pada situasi yang ramai seperti acara ulang tahun anak.
Diffult Child, pada tipe ini anak usia dini biasanya akan memperlihatkan mood negative yang intens, ditunjukkannya dengan menangis serta merespon dengan buruk terhadap hal-hal baru atau orang yang tidak dikenalnya. Anak dengan temperamen diffult child dapat bereaksi terhadap frustasinya dengan tantrum seperti merasa sangat resah, berteriak, serta sangat susah ditenangkan. Contohnya ketika berada di acara ulang tahun, anak dengan tipe ini akan bersifat tidak kooperatif serta sulit bergaul dengan anak lainnya.
Slow To Warm Up Child, pada tipe ini anak usia dini biasanya akan memilih duduk didekat orang tua atau orang yang dikenalnya dan membuatnya merasa aman serta nyaman dan anak dengan tipe ini akan menghindari pergaulan dengan anak lainnya. Anak dengan tipe ini lebih lambat dalam hal berdaptasi dengan hal-hal baru serta akan sering menunjukkan suasana hati yang negatif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H