Hallo...
Masih dengan pembahasan seputar otak manusia. Namun pada kesempatan kali ini, kita akan mencari tahu lebih dalam mengenai teknologi pemindaian otak. Yuk, simak penjelasan dibawah ini ya.
Kemajuan teknologi tidak dapat diragukan lagi kemunculannya. Bahkan kemajuan teknologi dapat menangani tentang bagian syaraf pada manusia. Teknologi seperti ini sudah dapat dikembangkan secara klinis dan biasanya memungkinkan untuk dapat melakukan perkembangan pada otak yang bekerja dengan cepat dan pastinya sudah awam bagi seorang bedah syaraf.
Adanya proses pemindaian otak manusia dinilai masih terlalu sulit dan juga rumit. Berikut beberapa teknologi pada pemindaian otak yang semakin berkembang:
1). Elektroensefalogram (EEG)
Elektroensefalogram atau dapat disebut dengan tes gelombang adalah suatu tes yang dapat mengatur serta mengukur seberapa aktivitas listrik yang ada pada otak guna mendeteksi adanya kelainan pada otak.Â
Tes EEG ini mempunyai prosedur yakni dengan cara menempelkan alat elektroda pada sekitar kulit kepala manusia. EEG akan mengukur seberapa ketidaktepatan, goncangan atau fluktuasi dari tegangan yang dihasilkan dari arus ionik yang ada pada otak.Â
EEG ini merupakan sebuah prosedur serta scanning untuk pasien yang koma atau yang mengalami sindrom otak organic lainnya. Yang dijadikan indicator bertindak untuk kematian otak manusia. EEG juga dapat mendeteksi tumor, jaringan parut pada otak, dan darah yang membeku yang mengakibatkan aktivitas listrik mengalami gangguan.
2). Computed Tomography (CT)
Scan adalah prosedur anjuran yang pada dasarnya menggabungkan antara serangkaian gambar dari X-ray tubuh manusia yang diambil dari macam-macam sisi tubuhnya.Â
Pemeriksaan menggunakan CT scan dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu computer yang telah disusun untuk membuat tampilan gambar cross-sectional tulang manusia. Yang nantinya akan dapat menunjukkan gambar dari beberapa organ dengan jelas dan lebih detail. Pada CT ini akan dapat mendiagnosis adanya gangguan tulang seperti kanker tulang atau tumor tulang, kemudian menentukan dimana letak tumor atau kanker, dan mendeteksi kondisi penyakit lain seperti penyakit jantung.
3). Positron Emission Tomography (PET)
Positron emission tomography adalah pemeriksaan tentang gambaran bagaimana fungsi organ dan sistem kerja dari dalam tubuh manusia.
4). Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic resonance imaging adalah teknologi yang dapat digunakan untuk mengambil gambaran otak manusia dengan bantuan alat berupa medan magnet kuat.
5). Magnetoencephalography (MEG)
Magnetoencephalography adalah teknologi pemindaian otak yang dipakai seperti helm. Ketika digunakan, manusia masih tetap dapat bergerak dengan alami saat sedang dipindai oleh MEG ini. Yang menarik dari alat ini adalah dapat mengukur seberapa besar aktivitas otak manusia tetapi tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-harinya.
6). Transcortical Magnetic Stimulation (TMS)
Transcortical Magnetic Stimulation adalah sebuah alat yang sifatnya non invasive. Digunakan guna menangani masalah gangguan saraf pada manusia.
7). Micro Computed Tomography (Micro-CT)
Alat ini dapat mengeksplorasi otak manusia dan jaringannya dengan menunjukkan bagaimana rekonstruksi 3 dimensi dan menghasilkan analisis otak dengan resolusi yang sangat tinggi. Micro-CT ini merupakan teknologi yang menggunakan sumber dari sinar-X focus pada micro. Dimana pengguna Micro-CT dapat melihat secara akurat dan mengidentifikasi secara internal maupun eksternal dari bagian otak yang sedang dipindai dengan Micro-CT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H