2). Behavioral neuroscience: studi dasar biologis tentang perilaku.
3). Cellular neuroscience: studi tentang neuron, termasuk bentuk dan sifat fisiologisnya pada tingkat sel.
4). Clinical neuroscience: melihat gangguan sistem saraf, sedangkan psikiatri, misalnya, melihat melihat gangguan pikiran.
5). Cognitive neuroscience: studi tentang dasar kognitif manusia dan basis saraf yang mendasarinya.
6). Computational neuroscience: studi yang mencoba memehami bagaimana otak menghitung, menggunakan komputer untuk mensimulasikan dan memodelkan fungsi otak.
7). Cultural neuroscience: melihat bagaimana keyakinan, praktik, dan nilai budaya dibentuk oleh dan membentuk otak, pikiran, dan gen selama periode yang berbeda.
8). Development neuroscience: melihat bagaimana sistem saraf berkembang pada basis seluler, mekanisme dasar apa yang ada dalam perkembangan saraf.
9). Molecular neuroscience: studi tentang peran molekul individu dalam sistem saraf.
10). Neuroengineering: menggunakan teknik rekayasa untuk lebih memahami, mengganti, memperbaiki, atau meningkatkan sistem saraf.
11). Neuroimaging: cabang pencitraan medis yang berkonsentrasi pada otak.
12). Neuroinformatics: mengintegrasikan data disemua bidang ilmu saraf, untuk memahami otak dan mengobati penyakit.