Mohon tunggu...
Annisa Nuzulla Nazhif F
Annisa Nuzulla Nazhif F Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minimnya Lapangan Pekerjaan, Bagaimana Solusi Mengurangi Pengangguran?

25 Agustus 2023   21:05 Diperbarui: 25 Agustus 2023   21:11 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semakin hari, pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), hingga pertengahan 2022 ini jumlah penduduk meningkat menjadi 275,77 juta jiwa. Peningkatan ini rupanya memiliki hubungan erat dengan tingginya angka pengangguran yang ada. Bahkan, saat ini, tingginya angka pengangguran berbanding terbalik dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Misalnya saja ketika ada sebuah instansi yang membuka lowongan pekerjaan, maka akan dipastikan banyak orang berbondong-bondong mendaftar. Lowongan pekerjaan yang terbatas itu jelas tidak dapat menampung semua kandidat yang mendaftar, sehingga beberapa dari mereka terpaksa harus kembali mencari pekerjaan yang belum pasti kapan bisa didapatkan. 

Beberapa pihak yang membuka lowongan pekerjaan pun pastinya akan memilah dan memilih calon pekerja yang memang dianggap mumpuni dan lolos kualifikasi perusahaan. Jadi, jumlah kuota lowongan pekerjaan yang terbatas merupakan hak dari sebuah perusahaan atau instansi yang membuka lowongan tersebut. Untuk itu, para pencari kerja perlu berlomba-lomba meningkatkan kemampuan mereka, terutama pada bidang yang berhubungan dengan posisi pekerjaan yang dilamar. Semakin tinggi kemampuannya maka peluang untuk ia bisa diterima bekerja akan semakin besar pula.

Alasan lain dari banyaknya pengangguran yang ada di Indonesia adalah kurang meratanya lapangan pekerjaan yang tersedia. Kebanyakan lapangan pekerjaan yang tersedia berada pada pusat kota, sehingga orang-orang yang berada di luar sana harus pergi ke kota untuk mendapatkan lowongan pekerjaan yang lebih banyak dibanding di luar kota. Bahkan, tidak sedikit pula orang-orang yang tidak bisa menjangkau kota sehingga mengharuskan mereka untuk mencari pekerjaan lain di sekitar wilayah mereka, atau bahkan bisa saja menganggur lebih lama.

Selain itu, kurangnya informasi juga menjadi faktor penyebab adanya pengangguran. Para pencari kerja kesulitan mengakses informasi mengenai adanya lowongan pekerjaan yang dibuka. Bahkan, tidak jarang juga beberapa penyedia lapangan pekerjaan hanya memberitahukan kepada sesama karyawan yang ada di sana. Padahal, satu lowongan pekerjaan dari mereka merupakan sebuah harapan besar bagi banyak orang di luar sana.

Meski begitu, sebenarnya masyarakat lain yang ingin bekerja tidak harus menunggu adanya lowongan pekerjaan dari sebuah instansi. Mereka bisa menciptakan lowongan pekerjaan sendiri, misalnya dengan membuka usaha kecil-kecilan, bekerja sebagai tutor atau guru les, atau menawarkan jasa yang lainnya. Usaha berjualan makanan, minuman, maupun barang-barang lainnya pun kini semakin mudah dipasarkan berkat adanya platform e-commerce. 

Menurut Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, pertumbuhan nilai perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia mencapai 78 persen, dan menjadi yang tertinggi di tingkat dunia. Hal ini dapat menjadi kesempatan yang baik bagi mereka yang dirasa belum bisa bekerja di sebuah instansi, sehingga tetap bisa memperoleh penghasilan. Dengan begitu jumlah pengangguran pun bisa berkurang.

Bahkan, dengan dimulainya menjalankan usaha kecil-kecilan tersebut tidak menutup kemungkinan mereka yang nantinya akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain, terlebih jika usaha yang ia jalankan semakin berkembang dan membuka cabang baru di tempat lain. Hal itu jelas akan membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

Selain itu, masyarakat Indonesia perlu mengurangi sifat bermalas-malasan, pesimis, dan kurang berusaha lebih keras lagi. Mulai dari mengikuti pelatihan atau berlatih mandiri untuk menambah kemampuan, memperluas wawasan, aktif mencari-cari lowongan atau kesempatan kerja, bersungguh-sungguh saat mendaftarkan diri pada sebuah lowongan pekerjaan, tetap optimis dan menanamkan pemikiran yang positif.

DAFTAR PUSTAKA

Igid, A. (2023). Berapa Jumlah Penduduk Indonesia?

Daon. (2019). Kemkominfo: Pertumbuhan e-Commerce Indonesia Capai 78 persen

Ibrahim, I. (2023). Kesenjangan Pencari Kerja dan Lapangan Kerja, Mengapa Terus Ada

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun