Mohon tunggu...
Annisa
Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum Keluarga Islam

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Tokoh Salaf yang Gemar Berbagi Makanan untuk Berbuka Puasa

5 April 2024   20:33 Diperbarui: 5 April 2024   20:34 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadan disebut juga syahrul mubarak yakni bulan yang penuh keberkahan. Ramadhan juga bulan yang penuh dengan rahmat, serta ampunan dari Allah SWT. Rasulullah SAW. pernah bersabda mengenai keistimewaan bulan Ramadan yaitu, "Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian.." (HR. Ahmad, An-Nasa'i dan Al-Baihaqi).

Pada bulan ramadhan ini kesempatan kita untuk mencari ladang pahala keberkahan yang melimpah, salah satunya dengan memberi makan muslim yang sedang berpuasa. Walaupun hanya perbuatan kecil dengan seteguk air minum bisa menjadi ladang pahala untuk kita. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani). At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Ada beberapa kisah para tokoh salaf yang sangat gemar berbagi makanan ketika berbuka puasa dibulan ramadhan. Mereka yaitu :

  • Abdullah ibnu Umar, Biasa berpuasa dan tidak mau berbuka kecuali bersama orang-orang miskin. Jika keluarganya menghalanginya untuk makan bersama mereka, ia tidak akan makan pada malam itu.
  • Al-Hasan Al-Bashri, memberi makan kepada saudara-saudaranya sementara ia sendiri berpuasa sunnah. Tidak hanya itu, ia ikut duduk dan bercengkerama bersama mereka selagi mereka makan.
  • Diriwayatkan dari Hammd ibnu Abi Sulaimn bahwa ia memberi makanan berbuka setiap malam pada bulan Ramadhan untuk 50 orang. Jika malam Idul Fitri tiba, ia memberi mereka pakaian satu persatu.
  • Abu As-Sawwr Al-`Adawi berkata, "Ada sekelompok laki-laki dari Bani `Adi biasa shalat di mesjid ini. Masing-masing mereka tidak pernah sekali pun berbuka sendirian. Bila menemukan orang yang ikut berbuka dengannya ia baru akan makan, jika tidak, ia akan membawa makanannya ke mesjid sehingga dinikmati oleh orang banyak dan ia ikut makan bersama mereka."

Kisah para tokoh salaf tersebut sangat menginspirasi pembaca, dimana mereka lebih mementingkan orang yang tidak punya makanan untuk berbuka puasa. Padahal dirinya sendiri belum memakan makanannya dan memilih untuk berpuasa dan menahan lapar.

              Selain itu ada beberapa keutamaan memberi makan orang yang berpuasa, diantaranya:

  • Dengan banyak bersedekah memberi makan untuk berbuka dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga.
  • Menggabungkan shalat, puasa dan sedekah dapat mengantarkan pada ridha Allah.
  • Mendapat buah-buahan di surga dan ar-rahiq al-makhtum (minuman khamar yang nikmat di surga)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun