Selain itu Ais juga memperbaiki lingkaran pertemanan, evaluasi dan introspeksi diri betapa banyak dosa yang telah Ia lakukan selama ini. Ais tidak ingin menjadi bodoh lagi. Ais menyiapkan diri dengan berbekal ilmu yang kini sedang Ia cari. Ais dan teman-teman Ais juga menanti, sosok seperti apakah penyempurna keimanan Ais ini. Berdasarkan kisah Ais, Ia mencoba belajar untuk kembali. Kembali menata rasa, menyiapkan diri.
Diam-diam mencintai pada Dzat yang Maha Menyayangi. Diam-diam mengharapkan pertolongan pada sang kekasih dari Dzat yang Maha Pengasih. Menyempurnakan rasa dengan sebaik-baik upaya. Ais yakin pada ketetapan dan seindah-indah takdirNya. Sembuhkan kami YaRobb salah satu doa Ais yang dikhususkan untuk Ibundanya sampai pada detik ini.
"Jika ini baik untuk kami maka kuatkan diri ini yaa ilahi. Jika Ia tidak takdirku mohon untuk jauhkan sejauh mungkin. Kemudian gantikan dengan yang lebih baik serta Engkau ridhoi, wahai Dzat Pengendali hidup dan mati kami." Kami menanti, sesungguhnya kami termasuk dari bagian yang menanti.
*Jumat, 23 Juni 2023 Menanti*
Annis K. Rizqi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H