Mohon tunggu...
Annisa Mamluaturrahmatika
Annisa Mamluaturrahmatika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya

4 November 2021   11:56 Diperbarui: 4 November 2021   12:03 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis menurut Henry Guntur Tarigan (1986: 15) merupakan sebagai kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Yang artinya kita disini dapat menulis sesuai dengan apa yang kita pikirkan dan inginkan. Media menulis untuk saat ini banyak sekali. Tak hanya menulis pada lembaran-lembaran kertas saja yang kemudian dapat dipublikasikan pada majalah, koran ataupun buku. Tetapi dengan perkembangan zaman, di era sekarang kita dapat menulis di blogspot, web, ataupun akun sosial media.

Ilmu adalah sesuatu yang tak ternilai harganya, sehingga sudah sepatutnya dan sepantasnya kita jaga. Ilmu juga merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan dunia ini. Dengan begitu pentingnya, bagaimana mugkin ilmu yang amat penting kita lupakan begitu saja? Kita sia-sia kan begitu saja? Lalu bagaimana caranya agar kita dapat menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain? Salah satu jawabannya adalah dengan cara menuliskannya. Karena dengan menuliskannya kita dapat mengikatnya, mengikatnya agar ia tidak hilang dan tidak lepas begitu saja. Semakin kita sering menulis maka semakin bertambah pula pengetahuan yang kita dapati.

Menurut Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang, (tapi) setelah itu engkau tinggalkan terlepas begitu saja." Maka ikatlah ilmu itu dengan menuliskannya, baik ilmu yang didapat melalui guru yang mengajar, literasi membaca kita, maupun cara lain. Dengan menulis ilmu yang kita dengarkan, otak kita akan bekerja lebih optimal dalam mengingat ilmu yang disampaikan tersebut. Selain itu, dengan menuliskannya pula kita mendapatkan pahala karena merupakan bagian dari menuntut ilmu.

Pada zaman dulu menulis merupakan suatu hal kebutuhan dan kepentingan tersendiri. Seperti halnya al-Quran yang disampaikan kepada Rasulullah dan yang kemudian dituliskan pada pelepah, tulang, batu maupun lainnya. Pada saat itu belum ada lembaran kertas. Namun setelah adanya lembaran kertas, kemudian al-Quran tersebut dikumpulkan dan dituliskan kembali pada satu mushaf hingga saat ini.

Selain itu, para ulama terdahulu senang sekali menuliskan ilmunya dalam bentuk kitab-kitab yang sampai saat ini pun masih bisa kita temukan dan membacanya. Pada saat ini banyak para penuntut ilmu yang lupa akan pentingnya menulis. Menulis merupakan hal yang penting bagi seorang penuntut ilmu. Karena jika hanya mendengarkan saja dan tidak ditulis, ilmu itu akan mudah terlupakan dan sia-sia. Dengan menuliskannya dapat dijadikan sebagai wadah untuk ilmu tersebut. Selain itu juga kita dapat menyebarkan kebaikan kepada seseorang yang belum tahu akan hal itu. Sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain juga.

Menulis memiliki banyak manfaat bagi diri kita sendiri sebagai seorang penuntut ilmu maupun bagi orang lain. Dengan menuliskannya ilmu yang kita dapati dapat pula bermanfaat bagi orang lain dengan cara menyebarkannya. Karena dengan menulis orang lain dapat membacanya dan bahkan dapat pula mengamalkannya. Dengan menyebarkannya pula merupakan salah satu amalan jariyah bagi diri kita sendiri selama ilmu itu bermanfaat bagi orang lain.

Dengan menulis pula ilmu yang pernah kita dapati dan pelajari akan sampai kepada anak dan cucu kita, atau bahkan buyut kita. Selain itu, dengan menuliskannya juga dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang yang membacanya. Terkadang kita malas untuk menuliskannya bahkan lebih baik memilih untuk mengingat atau menghafalkannya, sehingga kita hanya bermodal mendengarkannya saja ketika ilmu itu disampaikan. Tetapi perlu diingat bahwa otak kita mungkin tidak bisa menyimpan memori yang banyak sehingga kita mudah untuk lupa dengan ilmu yang pernah didapati.  Oleh karena itu, dengan cara menuliskannya lah merupakan cara yang paling efektif untuk menjaga ilmu yang telah disampaikan tersebut.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa mengikat ilmu dengan menulis merupakan hal yang terpenting dan bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Kita dapat menyebarkan kebaikan dan ilmu melalui menuliskannya. Jadi janganlah bermalas-malasan untuk tidak menuliskan ilmu yang telah kita dapati. Walaupun kita menganggap bahwa bagi kita tidak terlalu penting ilmu itu, tetapi bagi orang lain sangatlah penting dan berarti. Bersemangatlah dalam menuntut ilmu dan juga menjaganya dengan cara menuliskannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun