Mohon tunggu...
Ansara
Ansara Mohon Tunggu... wiraswasta -

Suka Musik, Sejarah dan Fotografi FB Annie Sabri, Twitter @4nsar4

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Benarkah Israel Mencaplok Palestina?

22 April 2013   18:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:47 23409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_256459" align="aligncenter" width="505" caption="Trans jordan dan Palestina foto mythandfact.org"]

13666281331603578507
13666281331603578507
[/caption]

Untuk mengatasi konflik yang terjadi di Palestina, akhirnya Inggris menyerahkan masalah Palestina ini pada PBB lalu tahun 1947 PBB membagi 2 wilayah Palestina untuk Yahudi dan Arab. Setelah dilakukan pemunggutan suara oleh PBB, hasilnya adalah 33 negara pro resolusi, 13 menentang dan 10 Abstain. Karena yang setuju lebih banyak daripada yang kontra, akhirnya warga Yahudi memproklamirkan berdirinya Negara Israel 14 Mei 1948.

Tidak puas dengan resolusi PBB itu, pada tanggal 15 Mei koalisi 7 negara Arab menyerang Israel yang baru berdiri 1 hari. Tapi Israel mampu mengalahkan mereka dalam perang yang berlangsung sekitar 9 bulan.  Kekalahan koalisi negara Arab itu memicu terjadinya pengungsi Palestina yang jumlahnya sekitar 600-750ribu. Disisi lain akibat perang itu, sekitar 600-850 ribu warga Yahudi diusir dari berbagai wilayah Arab sehingga tercipta gelombang pengungsi Yahudi ke wilayah Israel.

Kenapa masalah pengungsi Yahudi ini bisa terselesaikan dengan cepat sementara para pengungsi Palestina terkatung-katung? Karena Israel menerima para pengungsi itu dan menyediakan berbagai fasilitas sekedarnya hingga mereka mampu mandiri. Sementara ratusan ribu pengungsi Palestina ditolak oleh negara-negara Arab disekitarnya hanya sedikit sekali yang diterima padahal wilayah negara-negara Arab itu sangat luas, akibatnya mereka beranak pinak di kamp-kamp pengungsian dan memicu berbagai konflik lain yang semakin memanas antara Israel dan Palestina hingga saat ini. Dibawah ini pembagian wilayah Arab dan Yahudi sesuai resolusi PBB 1947:

[caption id="" align="aligncenter" width="518" caption="Pembagian wilayah Arab (abu-abu) dan Yahudi (putih) di Palestina sesuai resolusi PBB 1947 foto mythsandfacts.org"]

[/caption]

Dampak dari perang itu juga wilayah Israel jadi membesar 60% dari yang diberikan oleh PBB pada tahun 1947. Sebagian besar karena ditinggalkan para pengungsi Arab. Ketika perang usai Israel didesak PBB untuk menerima kembali para pengungsi itu tapi Israel menolak dan hanya menerima sebagian kecil alasannya karena mereka juga menghadapi masalah para pengungsi Yahudi yang diusir oleh bangsa Arab.

Tidak hanya menyoroti kesalahan Inggris, buku ini juga mengupas kesalahan bangsa Yahudi, Arab, berbagai perang yang terjadi di Palestina dan konflik lainnya sehingga pembaca bisa menilai apa yang sesungguhnya terjadi disana.

Dalam buku ini juga digambarkan sepak terjang Yahudi dalam mewujudkan impiannya itu sangat rapi, gesit, kompak dan terorganisir sehingga Arab selalu kalah beberapa langkah dalam urusan diplomasi. Selain kepiawaian diplomasi kekuatan Ekonomi sebagian warga Yahudi mendukung terwujudnya impian mereka punya tanah air, misalnya pada tahun 1919 -1936 Yahudi sudah menginvestasikan uang sebesar USD 400 juta terutama untuk membeli tanah-tanah di Palestina dari orang Arab. Tahun 1922, warga Yahudi menguasai 594,000 dunnums (1 Dunum = ¼ Acre) tahun 1939 mekar jadi 1,533,000 Dunums.

Banyak yang dibahas dibuku itu tidak mungkin dibahas satu persatu ditulisan ini, karena terlalu panjang. Menurut saya buku ini bagus dan bermutu untuk bahan referensi. Tidak ada salahnya kita membaca dari berbagai sumber untuk menambah wawasan.

*Referensi : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan berbagai sumber yg tertera di  gambar dan foto Baca Artikel lain: Konflik Palestina Ditinjau Dari Sejarah I Konflik Palestina Ditinjau dari Sejarah II

Dampak Penolakan Arab Terhadap Resolusi PBB 1947

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun