[caption id="attachment_207993" align="alignright" width="355" caption="Karl Heinz Brandenburg foto tonspion.de"][/caption]
MP3 adalah salah satu terobosan fenomenal dibidang teknologi audio tapi penemuan itu menimbulkan efek negatif bagi industri musik. Banyak musisi lokal maupun internasional yang mengeluhkan penjualan CD mereka yang menurun drastis sejak ditemukannya MP3 apalagi dengan pesatnya kemajuan internet, masyarakat bisa dengan mudah mengunduh lagu MP3 dari internet.
Memang para musisi bisa menjual versi digital single atau album mereka lewat digital store seperti iTunes, amazon.com dll tapi hingga saat ini masih banyak orang bisa mengunduh MP3 gratis dari internet, walaupun asosiasi musisi internasional sudah berperang melawan "illegal download" tapi pada kenyataannya hal itu masih sulit diberantas. Pesatnya perkembangan MP3 juga membuat banyak toko kaset/CD dan perusahaan rekaman bangkrut.
Kini MP3 sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, tapi pernahkah terpikir oleh kita siapa sosok dibalik penemuan teknologi MP3 yang kadang dicap 'mimpi buruk' bagi industri musik ini? Otak dibalik penemuan itu adalah seorang ilmuwan Jerman bernama Karlheinz Brandenburg (lahir 20 Juni 1954 di Erlangen Jerman). Brandenburg kuliah di Friedrich-Alexander Universitas Erlangen-Nürnberg, meraih diploma (Dipl.Ing) tehnik elektro tahun 1980 dan Matematika tahun 1982 dan lulus PhD pada tahun 1989. Pada tahun 2000, Karlheinz Brandenburg pindah ke Ilmenau dan pada Mei 2000 dia diangkat menjadi kepala departemen Audio/multimedia diInstitut Fraunhofer di Erlangen. Sejak tahun 2000 dia menjabat professor di Institut Teknologi Media di Technical University of Ilmenau.
Brandenburg sendiri sudah mulai meneliti metode kompresi sudio ini sejak tahun 1977 tapi baru tahun 1987 proyek MP3 ini resmi dimulai. MP3 adalah format audio yang dikembangkan oleh MPEG atau singkatan dari Motion Pictures Expert Group. MP3 sendiri kependekan dari MPEG Audio Layer III. Dengan teknologi MP3 orang bisa mengkompres berkas audio menjadi lebih kecil. Misalkan dalam 1 cd jumlah lagu berformat WAV maksimal hanya 10-20 lagu tapi 1 CD berformat MP3 bisa memuat hingga puluhan lagu. Cukup sulit bagi kita membedakan kualitas audio yang kita dengar dari CD atau MP3 karena para ilmuwan tersebut berusaha keras menemukan teknologi kompresi audio tanpa mengurangi kualitas suara aslinya.
Menurut Brandenburg, tahun 1991 proyek ini nyaris mati karena tidak ada kemajuan dan beberapa kali melakukan kesalahan tapi para ilmuwan yang dipimpinnya pantang menyerah hingga akhirnya menemukan letak kesalahanya dan berhasil menyempurnakan penemuan MP3 ini. Penemuan MP3 ini sudah mendapat lisensi dan hak paten dari Amerika untuk "digital encoding process". Â Para penemu yang terdaftar dalam MP3 Patent itu adalah Bernhard Grill, Karl-Heinz Brandenburg, Thomas Sporer, Bernd Kurten dan Ernst Eberlein.
[caption id="attachment_207994" align="aligncenter" width="480" caption="MP3 Player foto www.tech.sc"]
Sejarah singkat MP3
Pada tahun 1987, sekelompok ilmuwan dari Fraunhofer memulai riset dengan nama kode proyek EUREKA EU147 untuk Digital Audio Broadcasting. Â Bulan Januari 1988, Moving Pictures Experts Group atau disingkat MPEG dibentuk sebagai subkomite dari The International Organization for Standardization (ISO)/International Electrotechnical Comission (IEC). Pada bulan April 1989, Fraunhofer menerima hak patent Jerman untuk MP3.
Tahun 1992 Dieter Seitzer dari Fraunhofer mengintegrasikan algoritma audio coding untuk MPEG-1 (standar kompresi video dengan bandwith rendah). Pada tahun 1993 standar MPEG-1 dipublikasikan. Kemudian tahun 1994 MPEG-2, dikembangkan untuk menyempurnakan MPEG-1 dalam proses kompresi video, penemuan MPEG 2 ini dipublikasikan 1 tahun kemudian.
Pada tanggal 26 November 1996, Hak paten dari Amerika untuk MP3 diterbitkan dan mulai September 1998, Fraunhofer menegakkan hak-hak paten mereka sehingga semua hasil pengembangan dari penemuan teknologi MP3 harus membayar biaya lisensi pada Fraunhofer.