Mohon tunggu...
Ansara
Ansara Mohon Tunggu... wiraswasta -

Suka Musik, Sejarah dan Fotografi FB Annie Sabri, Twitter @4nsar4

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dukun Bermobil Hummer

24 Agustus 2010   23:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:44 3710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_207942" align="alignright" width="300" caption="Hummer foto www.wallpapersup.net"][/caption]

Di salah satu mall di Jakarta, nampak mobil Hummer memasuki pelataran parkir, spontan banyak mata melirik mobil itu karena jarang sekali yang punya mobil hummer di Indonesia ini. Maklum Hummer termasuk mobil untuk golongan super kaya karena harganya bisa 1 M mungkin lebih.  Seorang pria kecil nampak keluar dari mobil itu.. Salah seorang teman yang profesinya berkecimpung di dunia selebritis langsung mengenali wajah pria itu Dia berbisik "Ssst.. Itu paranormal ngetop Ki Anu". Sayapun kaget "Haah Dukun apaan mobilnya Hummer?" Teman saya  berkata "wees jangan salah, langganannya pejabat n seleb lho, itu sih belum seberapa, ada dukun yang punya Ferarri, Lamborghini dan ada yg rumahnya seharga puluhan M" Oh My Gee saya langsung speechless...

Tiba-tiba saya jadi ingat seorang teman lainnya di Bandung yang hobi banget berburu dukun atau "orang pintar" dan benda-benda mistis lainnya misalnya keris, batu cincin dll. Jika teringat dia dan berbagai pengalaman uniknya selama bergelut dengan dunia mistik terkadang saya tidak percaya dengan ceritanya itu karena kita seakan dibawa memasuki alam dongeng dan sulit dimengerti akal sehat. Misalnya ceritanya tentang  barang-barang yang dianggap 'sakti' contohnya keris, batu keramat, minyak jin dll. Malahan saat ini sedang trend yaitu tokek raksasa yang banyak diburu pelaku mistis dan barang-barang mistis itu harganya bisa mencapai puluhan juta hingga ratusan milyar rupiah. Berita tentang tokek raksasa yg laku 179 Milyar bisa baca disini

[caption id="attachment_299322" align="alignright" width="320" caption="Foto www.google.com"][/caption]

Konon banyak para pejabat dan selebritis  terkenal memakai jasa paranormal dan mereka tidak ragu-ragu untuk membayar mahal jika dukun itu berhasil mewujudkan cita-citanya. Misalnya salah satu dukun ternama bahkan mematok tariff pendaftaran saja 100 ribu belum konsultasi dan biaya yg harus pasiennya keluarkan untuk mencapai keinginannya. Bila 1 orang pasien minimal harus mengeluarkan 500 ribu sekali datang ke dukun itu dan sehari minimal dia terima 10 pasien bayangkan yang dukun itu terima dalam sebulan kalau prakteknya sudah tahunan wajar saja jika akhirnya dia mampu membeli mobil atau rumah serharga milyaran rupiah. Belum lagi jika pasien yang berhasil itu biasanya ngasih bonus lagi pada sang dukun.

Banyak juga dukun yang mengaku kyai atau ajengan (ustadz) mereka sama sekali tidak mau disebut dukun dengan alasan memberikan jimat atau doa-doa dalam bahasa Arab. Tapi apakah yang dikasih jimat tahu apa arti tulisan arab yang ditulis dalam jimat itu? Apakah orang itu tidak berpikir bahwa bisa saja bacaan itu sama sekali bukan bersumber dari Al Quran, karena di Arab juga sejak zaman Jahiliah praktek perdukunanpun sudah ada. Sering saya berpikir apakah para dukun itu bener-bener ‘Orang Pintar' atau waskita atau masyarakat yang bodoh dan tidak percaya diri dalam menghadapi masalah? Masih banyak masyarakat yang lebih percaya dukun daripada dokter.

[caption id="attachment_299335" align="alignright" width="254" caption="Foto www.google.com"][/caption]

Misalnya kasus Ponari yang dianggap bocah ajaib karena bisa menyembuhkan penyakit, saking banyaknya masyarakat yang datang ke tempat praktek Ponari sampai pasiennya melebihi pasien dokter terlaris. Itulah gambaran suram masyarakat Indonesia yang lebih percaya dukun daripada dokter, lebih percaya dukun daripada Allah, padahal Allah jelas-jelas sudah berkata "Mintalah kepadaKU maka aku akan mengabulkannya" walaupun doa itu tidak langsung terkabul tapi bukan berarti doa kita tidak manjur, mungkin saja Allah menguji kesabaran dan kesungguhan  kita atau apa yang kita minta itu tidak mendatangkan manfaat bagi diri kita sehingga diberi jalan lain yang lebih baik oleh Allah.

Tapi sifat dasar manusia memang tidak sabar dan tidak pernah puas, biasanya manusia jika menginginkan sesuatu maunya cepat terkabul. Karena menganggap doa yang dipanjatkan pada Allah lama atau tidak terkabul akhirnya cari jalan pintas ke dukun yang dianggap bisa memenuhi keinginan mereka dengan cepat. Mereka rela membayar mahal asal si Dukun bisa mewujudkan keinginan mereka dengan demikian profesi dukun di Indonesia tumbuh subur dan penghasilannya menggiurkan karena mereka berhasil memanfaatkan rasa tidak percaya diri dan keimanan yang tipis manusia dengan ilmu yang mereka miliki walaupun sebagian besar orang tidak tahu apakah dukun itu benar-benar 'sakti' atau karena iklan besar-besaran para dukun itu seperti yang ada di majalah Misteri dan koran tentang dunia mistis lainnya? Entahlah yang pasti sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih percaya mistik adalah ladang yang sangat menggiurkan bagi dukun atau paranormal tersebut sehingga secara tidak langsung masyarakat sendirilah yang membuat para dukun itu jadi punya kekayaan berlimpah.

Beberapa Gambar Lucu tentang Ponari â–¼

[caption id="attachment_238033" align="alignleft" width="275" caption="Ponari Sweat 1 foto www.google.com"][/caption] [caption id="attachment_238038" align="alignleft" width="275" caption="Ponari Sweat 2 foto www.google.com"][/caption] [caption id="attachment_238040" align="aligncenter" width="480" caption="Ponari Celup foto http://www.google.com/"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun