Tentu saja ada.
Meski standarisasi menulis novel sejarah secara garis besar sama dengan menulis novel biasa, novel dengan latar belakang sejarah memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan. Â Seperti : waktu/tanggal dan situasi saat peristiwa terjadi, personafikasi dari tokoh yang memang benar (pernah) ada, lalu kita wajib memperhatikan gaya hidup, gaya berpakaian, kebiasaan dan slang bahasa yang digunakan di masa itu.
Dibantu oleh rangkaian riset yang sudah dilakukan terlebih dahulu, kita kemudian bisa membangun plot yang mengkombinasikan catatan sejarah dengan kerangka fiksi. Â Menentukan plot pun harus urut sesuai dengan waktu kejadian.Â
Sembari menemukan beberapa detail sejarah yang bisa kita masukkan ke dalam plot yang kita bangun, penulis harus jeli menghadirkan alur fiksi agar tidak berbenturan dengan sejarah itu sendiri. Berhati-hati pula saat memunculkan tokoh-tokoh pendukung serta situasi yang menjadi pelengkap di dalam novel sejarah yang kita lahirkan.
Saya sempat membuat catatan panjang saat pelatihan sampai di titik ini. Â Membuat tulisan dengan membangkitkan rincian tentang sejarah sesungguhnya melatih kita untuk berpikir dan menulis dengan lebih terarah.Â
Terutama saat kita wajib memperhatikan rentang waktu, membangun dan memaparkan deskripsi dengan tingkat kesabaran yang tinggi serta rincian yang tepat dan akurat.
Satu lagi proses penting yang wajib dilakukan saat membuat novel dengan latar belakang sejarah adalah membuat Historical Notes. Secara harafiah, historical notes diterjemahkan sebagai catatan-catatan sejarah. Â Dan memang demikian adanya. Menyajikan sebuah sejarah, meskipun kemudian dibalut dengan fiksi, tentunya harus dengan tetap mempertahankan kenyataan dan bukti-bukti sejarah tetap berada di jalurnya.Â
Mengurai sumber riset dan catatan-catatan penting yang menginspirasi apa yang kita tulis, bisa menjadi bagian dari historical notes. Â Ini bisa menjadi salah satu bukti nyata bahwa sumber ide buku kita, sejarah yang menjadi bagian dari buku, adalah hal yang benar sudah kita teliti kebenarannya.
Berlatih Secara Langsung
Menutup serangkaian pelatihan selama 2 (dua) hari. Â Semua peserta kemudian diajak untuk berlatih dengan membuat sebuah tulisan singkat dengan memanfaatkan ilmu yang sudah didapat. Â Tugas ini meliputi merancang ide, menentukan tokoh kemudian menutupnya dengan sinopsis plot.
Tugas ini dikirimkan kepada mentor untuk direview dan dikoreksi.