Mohon tunggu...
Annie Nugraha
Annie Nugraha Mohon Tunggu... Seniman - Crafter, Blogger, Photography Enthusiast

Seorang istri dan ibu dari 2 orang anak. Menyukai dunia handmade craft khususnya wire jewelry (perhiasan kawat), senang menulis lewat blog www.annienugraha.com dan seorang penggemar photography

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

"Curhatan Bunda Milenial", Tak Kenal Waktu untuk Menimba Ilmu

28 Juli 2022   12:44 Diperbarui: 28 Juli 2022   12:46 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikhlaskan semua agar berbalas surga.

Saya berulang kali membolak-balik dan membaca ulang semua cerita Laila di bab kedua ini.  Di bagian inilah, menurut saya, sesungguhnya Curhatan Bunda Milenial itu berisi.  

Lewat Bab ini Laila menceritakan banyak hal yang dia rasakan.  Rangkaian suka yang menemani hari-harinya dan duka yang juga menjadi bagian dari proses pembelajaran.  Satu yang (sangat) menjadi perhatian saya adalah sub-bagian yang berjudul MASA di halaman 78.  Ilustrasi yang dibuat oleh Tanti pun sangat mewakili 4 paragraf yang diurai dengan sangat apik oleh Laila.

Tak ada lagi waktuku untuk menikmati cerahnya sinar matahari ketika terbit dari ufuk timur.  Tak ada lagi waktu untuk menyantap sepotong kue cokelat kesukaanku dengan teh tarik hangat di kala senja, dan tak ada lagi waktu menikmati kesendirianku.

Kemanakah masa itu? Semua telah direnggut oleh nikmatnya dalam merawat amanah Tuhan.  Masaku kini sudah tak sendiri, masaku kioni menjadi seorang wanita hebat yang disebut ibu.

Semua waktuku tersita oleh mereka, saat membuka mata hingga terpejam kembali.  Tidak sedikitpun waktu untuk sendiri, aku mencoba lengah perlahan.  Namun, mereka telah mencariku.  Bosan terkadang, jenuh sudah pasti, karena rutinitas tak terganti.

Akan tetapi, aku harus apa? Ini adalah kodratku menjadi seorang ibu, aku harus menikmati masa ini, ketika masih banyak wanita-wanita di luar sana yang menginginkan posisiku.  Masa ini hanya hitungan tiga atau empat tahun, ketika ia beranjak dewasa maka masa ini akan berakhir dan aku dapat menikmati kesendirianku kembali.

Saya mendadak mengharu biru saat tiba di bagian ini..  Ini adalah rangkaian cerita, curhat, yang tentunya awam dialami oleh banyak wanita yang baru sampai pada tahap belajar beradaptasi dan melangkah dengan gelar barunya sebagai seorang ibu.  Terutama mereka yang memutuskan untuk tetap di rumah, menjaga anak-anak dan membesarkan mereka dengan pengawasan pribadi.

Buku Curhatan Bunda Milenial dan Laila, juga mengajak kita untuk mengingat bahwa ada di satu masa, begitulah kodrat yang harus ikhlas kita jalani.  Harus menerima dengan hati yang lapang saat menyadari bahwa banyak sekali "kenikmatan" dikala lajang yang harus kita "kubur sementara".  Hangout dengan teman, pergi belanja sesuka hati, berkelana bebas kemana-mana, bahkan hanya untuk menikmati segelas minuman hangat berlama-lama tanpa adanya gangguan.  

Perjuangan-perjuangan itu termasuk diantaranya adalah bergulat dengan banyak omongan, pembicaraan, baik dari orang terdekat maupun orang lain diluar keluarga.  Tetapkan hati bahwa apa yang kita lakukan, pengasuhan yang ingin kita jalankan, adalah pilihan terbaik bagi anak-anak.  Kitalah orang dewasa, orang tua, yang sesungguhnya sangat mengenal pribadi anak-anak kita dan apa yang pantas mereka terima selama menikmati masa tumbuh kembangnya.

Rutinitas-rutinitas tersebut diatas menjadi seorang ibu dan istri yang sesungguhnya adalah ladang pahala.  Ladang amalan yang nilainya tak akan tergantikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun