Mohon tunggu...
Annie Nugraha
Annie Nugraha Mohon Tunggu... Seniman - Crafter, Blogger, Photography Enthusiast

Seorang istri dan ibu dari 2 orang anak. Menyukai dunia handmade craft khususnya wire jewelry (perhiasan kawat), senang menulis lewat blog www.annienugraha.com dan seorang penggemar photography

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puta Dino Kayangan, Membidani Lahirnya Kembali Kain Tenun Tidore yang Sempat Punah

27 Juni 2022   21:14 Diperbarui: 27 Juni 2022   21:43 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PUTA DINO - MOTIF "BARAKATI". Dokpri

Dukungan ini adalah sebuah tindakan dan bukti nyata bahwa dengan revitalisasi Puta Dino, program pemerintah menggerakkan pertumbuhan ekonomi berbasis kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat pun dapat diwujudkan.  Berpartisipasinya Bank Indonesia cabang Maluku Utara juga adalah bukti kepedulian dan rangkaian tindakan nyata salah satu stakeholders  yang memegang kunci pembangunan ekonomi kreatif di Maluku Utara.

Siapa lagi yang akan dilibatkan? Masyarakat? Tentu saja.  Anak mudanya? Sudah seharusnya.

Pemetaan pun dilakukan.  Melalui pengamatan lapangan dan penelusuran literatur, seperti yang disampaikan oleh para peniliti lewat buku Revitalisasi Puta Dino Tenun Tidore yang Telah Punah (2019), ditemukan ada 3 potensi yang dimiliki oleh masyarakat Tidore, yaitu potensi kesejarahan yang dibangun dari pengalaman sejarah, potensi budaya dan kearifan lokal dan potensi kekayaan alam Tidore.  

Semua potensi yang turut mengajak masyarakat untuk bergerak dan secara bersama menjadi bagian penting dari suatu perubahan.  Khususnya generasi muda yang bisa menjadi agen perubahan tersebut.

Anitawati pun bergerak dan mendirikan Yayasan Ngofa Tidore untuk mengumpulkan anak muda Tidore sekaligus menjadi wadah untuk mereka berkarya dan berkegiatan dan melakukan banyak hal bermanfaat dan bernilai bagi tanah kelahiran mereka.  Sesuai dengan arti dari 2 kata Ngofa Tidore adalah anak muda Tidore. 

Lewat yayasan ini pulalah Anitawati dan Bank Indonesia cabang Maluku Utara mengumpulkan sekian banyak anak muda untuk belajar menenun di Jepara selama 1 bulan lamanya.  Mereka dilatih secara profesional dan oleh ahlinya.  

Mulai dari mengenal jenis benang, beradaptasi dengan mesin tenun tradisional tanpa mesin, melihat berbagai jenis tenun dari hampir setiap penjuru nusantara hingga akhirnya perlahan bisa menenun mengikuti pola dan rancangan yang sudah disediakan.

Seiring dengan berjalannya waktu, Ngofa Tidore mengumpulkan dan mendidik banyak anak-anak muda untuk mendalami kegiatan menenun serta mengajak mereka untuk menjadi agen perubahan (agent of changes) dalam rangka mengembalikan kembali eksistensi Tidore lewat wastranya.

Sejalan dengan pelaksanaan pembelajaran ini, di Tidore juga diadakan Focus Group Discussion (FGD) di Universitas Nuku, Tidore, pada 21 Oktober 2019.  Bpk. Idris Sudin, S.P, M. Si, rektor Universitas Nuku, menyampaikan sebuah terminologi tentang revitalisasi Puta Dino.  Beliau menyampaikan bahwa rekonstruksi adalah terminologi yang lebih sesuai untuk pengembangan tenun Tidore.  

Merevitalisasi Puta Dino berarti merekonstruksi sejarah dan kearifan lokal Tidore yang disesuaikan dengan kebutuhan jaman.  Yang dalam konteks ini adalah bahwa dengan merekonstruksi Puta Dino berarti membangun  ulang nilai-nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat Tidore lewat media tenun.  Karena itu masyarakat Tidore harus diajak untuk ikut terlibat dalam pelaksanaan revitalisasi tersebut.

Hal lain yang tidak boleh terlupakan adalah bahwa Puta Dino, kebudayaan yang direkonstruksikan ini dijadikan pilihan untuk kembali memunculkan identitas Tidore sebagai salah satu khazanah wastra Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun