Rumah tenun ini kemudian diberi nama sebagai Rumah Tenun Puta Dino Kayangan Ngofa Tidore yang tulisannya dipajang di halaman depan bangunan. Â Tulisan ini dilengkapi dengan sebuah foto Boki (putri) asal Tidore.
Masih di halaman bangunan, dibuat juga sebuah prasasti peresmian berdirinya Rumah Tenun yang ditandatangani oleh Ibu Destry Damayanti, Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia pada 14 September 2019. Â Di salah satu sisi prasasti ini tercantum sederetan nama yang sudah berpartisipasi dalam pemberian wakaf.
Di lantai bawah rumah tenun ini kita dapat melihat beragam mesin tenun tradisional dengan beberapa peruntukan yang berbeda-beda. Â Di ruang inilah, semua penenun menghasilkan karya dalam bentuk kain lembaran untuk kemudian dipamerkan dan diperjualbelikan di lantai 2.
Kegiatan menenun dilakukan setiap hari mulai dari pkl. 09:00 -- 17:00 WIT. Â Waktu operasional yang sama untuk menyambut banyak tamu.
Keunikan ruang pamer di lantai 2 ini adalah penggunaan bambu totol yang menjadi salah satu sumber daya alam atau produk bambu yang memang menjadi ciri khas Maluku. Â Bambu-bambu ini dirakit sedemikian rupa hingga menjadi tempat duduk, meja dan tiang-tiang display dalam bentuk yang sangat menarik dan fungsional.
Mengenalkan Puta Dino di Mata Dunia
Kegiatan menghidupkan kembali Puta Dino dan kebudayaan menenun yang dilakukan oleh Ngofa Tidore bersama Puta Dino Kayangan, merupakan sebuah fenomena global, yaitu kembalinya masyarakat di dunia global kepada penegasan identitas kelokalan. Â
Dan agar usaha ini terus lestari dan berkesinambungan, ada sederetan tugas khusus yang menyertainya.