Mohon tunggu...
Annie Nugraha
Annie Nugraha Mohon Tunggu... Seniman - Crafter, Blogger, Photography Enthusiast

Seorang istri dan ibu dari 2 orang anak. Menyukai dunia handmade craft khususnya wire jewelry (perhiasan kawat), senang menulis lewat blog www.annienugraha.com dan seorang penggemar photography

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Taman Soekasada, Kekayaan Peninggalan Kerajaan Karangasem di Timur Bali

21 Mei 2021   13:58 Diperbarui: 21 Mei 2021   14:50 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasusnya,  sanggup gak nih banyak bergerak tanpa "mancing-mancing" beberapa saraf yang baru pulih dari masalah hahahaha.  Aaahh tapi kapan lagi bisa menikmati Taman Soekasada dari satu ketinggian.  Justru di titik ketinggian itulah taman ini lebih terlihat kecantikannya. 

Jadi biarpun hanya mampu menjejak setiap anak tangga dengan cara "mencicil" satu persatu dan nafas yang kembang kempis, akhirnya usaha penuh peluh itu membuahkan hasil yang bener-bener tidak mengecewakan.  Anyway urusan tangga ini ternyata bersambung untuk acara turunnya juga loh.  Ya iyalah.  Naiknya lewat tangga, masak turunnya merosot hahaha.

Usai mengatur nafas yang ngos-ngosan tak beraturan, berada di kulminasi dari bukit kecil ini rasanya nikmat luar biasa.  Terpaan angin sepoi sepoi lembut menyentuh wajah.  Segar terasa. Seandainya aja ada gazebo kecil berkasur, berbantal, dan berguling, dijamin, saya ikhlas kemping di sini.  

Jadi saat bertemu segerombolan wisatawan yang betah duduk, meng-angin-kan wajah, plus menyapu pandangan ke hampir seluruh isi taman, bahkan ada yang termenung sambil ngopi, saya paham tanpa ragu.

Beberapa langkah dari tangga terakhir tadi, ada sebuah taman dan terselip sebuah warung kecil yang menawarkan camilan, minuman dingin, minuman hangat, dan kelapa muda. Lokasinya juga oke banget.  Di tengah padatnya tanaman dan beberapa pohon besar nan rimbun.  Sungguh menggoda siapapun yang lewat untuk berhenti barang sejenak.  

Kamipun, khususnya saya, termasuk salah seorang yang tergoda itu.   Menuntaskan kerongkongan yang tandus, kami memutuskan untuk berbincang akrab di bawah salah satu pohon yang rindang, menyeruput kelapa muda, sambil bolak balik merasakan berbungkus-bungkus gurihnya kacang rebus.  Saat yang juga pas bagi kami ber-empat untuk ngobrol-ngobrol ngalor ngidul, segala macam topik.

Hanya sejengkal dari tempat kami duduk-duduk ini, terhampar kebun sayur dan buah yang memang sengaja ditanam untuk merayakan Festival Subak.  Sayur dan buah unggulan dengan ukuran yang tidak seperti biasa.  Ada petunjuk nama dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Latin dari setiap produk sebagai media komunikasi.  Sebuah pemandangan khusus yang awalnya tidak saya duga.

Lepas dari berpetak-petak tanaman sayur dan buah ini, Taman Soekasada juga menghadirkan hamparan bunga dalam berbagai jenis dan warna.  Semua tampak subur, tertata sangat rapih, dengan komposisi warna yang luar biasa cantiknya.  Surga photography yang sangat memanjakan pengunjung.  Mendadak saya merasa sangat beruntung.  So very lucky.  Karena selain bisa menikmati cerita sejarah dan peninggalan arsitektur lama dari jaman Raja Karangasem, eh dapat bonus keindahan flora yang berbeda dari biasanya.

Kekaguman saya tak berhenti sampai di sini.  Di bagian teratas dari keseluruhan Taman Soekasada, saya bertemu satu spot foto yang begitu fenomenal di jagat IG.  Yup.  As I've seen exactly a lot before.  Object photography yang satu ini istagenic dari segala sisi.  Salah satu yang terbaik dari sekian banyak spot unik yang ada di Bali menurut saya.

Kalau menilik dari ukuran, posisi, dan beberapa tiang yang mengelilinginya, sepertinya sih tempat yang sudah tidak utuh ini adalah rumah kecil yang digunakan untuk beristirahat.  View nya aja luar biasa.  Berdiri di sini, kita dimanjakan dengan hamparan keseluruhan taman berhektar-hektar dan bentangan laut biru yang terlihat sejajar dengan Gunung Agung.  Gunung berapi aktif yang sempat meletus dan meluluhlantakkan sebagian besar otentitas Taman Soekasada sebelum akhirnya direvitalisasi.

Layaknya tempat yang begitu dikenal karena ke-instagramable-nya, untuk mendapatkan foto ciamik di sini butuh perjuangan.  Meskipun tidak padat, mendapatkan foto clear, murni sorangan wae, tanpa satupun gangguan, nyatanya gak begitu gampang.  Beruntungnya saya pergi dengan Dwi yang paham bener soal estetika photography.  Jadi yoweslah pasrah aja dengan hasil jepretan ciamiknya.  Hence, some shoots were actually more than perfect.  Thanks a ton my friend.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun