Lagi-lagi, menurut saya, presentasi mimpi inilah yang akhirnya melahirkan keputusan Waseda untuk menerima Jerome sebagai mahasiswa di jurusan Matematika Terapan.
Aaahh sungguh saat menginspirasi. Hebat kamu Jerome.
Lewat buku ini pula Jerome bercerita tentang 2 prestasi yang dia raih selama tahun-tahun awal berada di Jepang. Kalau tidak salah terjadi sebelum aktif kuliah di Waseda.
Pertama adalah menjadi juara dan meraih sertifikat Yuushuu (luar biasa) dalam lomba pidato bahasa Jepang.
Mengulik tema "Hal Kecil Itu Penting", lewat lomba yang diadakan oleh Tokyo Suginami Rotary Club ini, Jerome berhasil mendapatkan hadiah berupa jam tangan, voucher untuk membeli buku, uang dan tentu saja sertifikat tadi.
Kedua adalah berhasil mengantongi sertifikat N1. Tes bahasa Jepang untuk orang asing dengan level tertinggi setelah N5, N4, N3 dan N2. Nilainya pun di atas rata-rata. 180 dari minimum 100 yang harus dikantongi.
Materi tesnya sendiri meliputi reading, listening, grammar dan vocabulary. Kerennya lagi, Jerome mendapatkan sertifikat N1 ini hanya dalam 6 bulan periode belajar bahasa Jepang. Sementara orang lain baru bisa meraihnya setelah 3 tahun belajar. Gilak. Encer banget ya otaknya.
Lahirnya YouTube Channel NIHONGO MANTAPPU
Youtube Channel inilah yang pertama kali mengenalkan saya pada sosok Jerome. Adalah suatu hari, Fiona, putri saya, memperlihatkan sebuah video dimana Jerome sedang mengajak ke-3 teman Jepangnya (Yusuke, Otsuka dan Tomo) untuk menikmati masakan Padang saat mereka berada di Surabaya, kota dimana keluarga Jerome berada.
Videonya sungguh seru dengan percakapan dalam bahasa Jepang dan keseruan menikmati kuliner khas Indonesia yang cenderung oily dan pedas untuk standard orang Jepang.
Dari sini saya hampir tidak pernah absen menonton video-video yang dilahirkan oleh Jerome yang kemudian mentasbihkan diri sebagai Waseda Boys bersama Yusuke, Otsuka dan Tomo.