Mohon tunggu...
Annida Putri Gayo
Annida Putri Gayo Mohon Tunggu... -

Bermimpi menjadi seorang "Penulis" :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

surat untuk sang mantan

30 Oktober 2011   14:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:16 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

surat untuk sang mantan

unik mungkin, lucu mungkin, atau terbilang berkesan mungkin. Tapi yang namanya mantan itu hanyalah masa lalu. Dan setau aku masa lalu itu sesuatu hal yang paling jauh buat seorang MANUSIA. Kita boleh untuk mengingatnya tapi bukan untuk mengulang semuanya melainkan untuk menjadi cerminan kita mengambil pelajaran menuju kedepan. Kita berjalan atau berlari pasti untuk maju kedepan, bukan tengok ke belakang. Seperti itulah gambaran masa lalu atau seorang mantan. Saat kita melangkah, atau berlari, saat kita terjatuh atau sekedar tersandung maka langkah utama yang kita fikirkan adalah "aku tak ingin terjatuh atau tersandung  maka untuk kembali melangkah atau berlari aku harus lebih berhati-hati." ... Logikanya seperti itu. Aku menjadikan masa lalu hanya sebagai pelajaran berharga untuk aku melangkah ke depan. Bukan untuk berusaha kembali ke masa itu dan mencoba untuk merajut kembali.  Aku menerima semuanya karena satu kunci yang aku genggam "aku selalu bersyukur dengan apa yang Tuhan beri untukku setiap detiknya." Itu yang aku tanam dalam hidupku. Aku tidak ingin mengingat kejadian itu. Aku mohon, jangan lagi berharap untuk kembali padaku. Aku ingin tenang tanpa terbayang pada kehidupan masa lalu. Aku tidak ingin mengingat semuanya. Siapapun aku sekarang, atau bagaimanapun aku sekarang, aku adalah orang yang  pernah membuat kamu hancur. Dan karena kehancuran kamu itu yang membuat aku harus kehilangan kepercayaan seorang sahabat. Aku menerima semua itu. Cukup aku ambil pelajaran. Sekarang yang aku tanya padamu, untuk apa kamu ingin kembali dalam hidupku ? Untuk apa ? Untuk membuat kepercayaan seorang sahabat hilang untukku ? ada 3 pesan untukmu :

1. Kamu harus ingat bahwa Tuhan pemilik segala-galanya MAHA. DIA lah yang menentukan takdir seorang hamba, apapun yang Tuhan anugrahkan untukmu saat ini, itulah yang terbaik meski jalannya harus dengan air mata tapi yakinlah bahwa jika ingin sembuh pasti kita merasakan sakit terlebih dulu.

2. Cinta bukanlah segala-galanya dalam hidup. Cinta bisa membuat senyuman menjadi sebuah tangisan dan begitupun sebaliknya. Cinta yang ada itu cinta yang selalu membuat kita tentram selebihnya bukanlah cinta. Jangan fokuskan fikiranmu untuk cinta. Karena cinta tak harus memiliki.

3. Lupakan yang lalu. Sambutlah yang akan datang. INTROPEKSI DIRI.

Itu pesan terakhir aku. Dan aku mohon jangan lagi berharap pada sesuatu yang FATAMORGANA. Bagaimanapun masa lalu hanyalah bayangan seperti ANTAH BERANTAH DAN FATAMORGANA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun