Festival Anak Sholeh dan Tabligh Akbar KKN 42 UINSU : Wujud Nyata Moderasi Beragama di Desa Simpang Gambus

Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang harmonis dan toleran. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 42 berhasil menggelar Festival Anak Sholeh dan Tabligh Akbar pada tanggal 10-11 pada bulan Agustus di Masjid Jami’ Dusun 6. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada generasi muda sejak dini. Kegiatan ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. 

Meskipun dalam pelaksanaan Festival Anak sholeh cuaca sangat tidak mendukung tetapi anak- anak yang mengikuti perlombaan dari berbagai sekolah SD serta dusun sangat bersemangat mengikuti perlombaan tersebut.

Para ibu PKK dan ibu muslimah

Para peserta Lomba Adzan

          Selama dua hari, anak-anak Desa Simpang Gambus mengikuti berbagai kegiatan menarik seperti lomba Surah Pendek untuk anak SD dari kelas tingkat rendah hingga kategori kelas tingkat Tinggi, Adzan yang diikuti mulai dari anak SD kelas IV hingga SMP kelas 2, Mewarnai khusus untuk anak Tk dan paud, dan yang paling di minati masyarakat Simpang Gambus yaitu Busana Muslim. 

Lomba Mewarnai Paud dan Tk

Lomba Surah Pendek

Lomba Busana Muslim

         Puncak acara yang di tunggu- tunggu yaitu tabligh akbar serta pembagian hadiah kepada para pemenang dari berbagai cabang perlombaan, banyak masyarakat yang datang untuk menghadiri acara tersebut yang di lakukan di dalam mesjid al jami'. Kami menghadirkan penceramah bernama Ustadz Sholahuddin, dalam ceramahnya ia menyampaikan pesan-pesan toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Masyarakat setempat sangat antusias mendengarkan ceramah yang di sampaikan dan anak- anak Desa Simpang Gambus sangat merasa senang dengan kehadiran Ustadz tersebut. 

Tabligh Akbar beserta pembagian Hadiah

        Ilham Anggianto selaku ketua pelaksana, mengungkapkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi anak-anak untuk belajar tentang agama secara menyenangkan dan menumbuhkan sikap toleransi sejak dini. “Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.