Mohon tunggu...
Annida Amalia
Annida Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta || Kesejahteraan Sosial 2024

Saya senang melakukan kegiatan yang belum pernah saya coba

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Naskah Pidato Melangkah ke Arus Baik, Menggali Manfaat Taubat dan Istighfar

29 Juni 2024   22:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   18:47 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar Doc Annida Amalia

Nama                         : Annida Amalia 

Kelas                          : Kesejahteraan Sosial II A

NIM                            : 11230541000027

Mata Kuliah            : Retorika 

Dosen Pengampu : Muhammad Firdaus, Lc., MA., Ph.D. 

Melangkah Ke Arus Baik: Menggali Manfaat Taubat dan Istighfar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh                                                                                                                                                          

Yang terhormat Bapak Muhammad Firdaus, Lc., MA., Ph.D. selaku dosen pengampu mata kuliah retorika 

Serta teman-teman sekalian yang Insya Allah selalu dirahmati oleh Allah SWT 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat diantaranya nikmat iman islam dan sehat wal afiat sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang Insya Allah dirahmati oleh Allah SWT. 

Sholawat serta salam kita curahkan kepada baginda nabi kita yaitu nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang telah terang benderang seperti sekarang ini.

Pada kesempatan yang baik ini saya akan menyampaikan pidato dengan judul Melangkah Ke Arus Baik: Menggali Manfaat Taubat dan Istighfar Istighfar

Menurut kamus Al-Munawwir, memilki arti mengampuni, menutupi, memperbaiki, dan mendoakan. Sementara, menurut Ar-Raghib Al-Asfahani dalam kitabnya Mufradat li Alfadh Al-Qur'an, istighfar adalah permintaan atau permohonan ampun kepada Allah SWT. yang diwijudkan dalam ucapan dan perbuatan. Dan pengertian taubat menurut Hasan Al Bashri ialah jika seorang hamba menyesal akan perbuatannya pada masa lalu, serta berjanji untuk tidak mengulanginya. Al Kulabi berkata: yaitu agar meminta ampunan dengan lidah, menyesal dengan hatinya, serta menjaga tubuhnya untuk tidak melakukannnya lagi Rigkasnya Istighfar adalah permohonan maaf kepada Allah atas dosa-dosa yang dilakukan, sedangkan taubat adalah proses bertaubat atau kembali kepada Allah dengan sungguh-sungguh, dengan meninggalkan dosa, menyesali perbuatan, dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut di masa depan. 

Sebagai bagian dari Generasi Z, kita hidup dalam dunia yang begitu terhubung dan kompleks. Teknologi memberi kita akses ke informasi dan pengalaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sehingga banyak sebagian dari kita terpengaruh budaya luar dalam tanda kutip melanggar ketentuan sebagai muslim yaitu melakukan dosa seperti mabuk-mabukan, seks bebas dan memakai pakaian yang tidak menutupi aurat, ini hanya sebagian kecil yang dapat saya sebutkan. 

Manusia banyak melakukan dosa. Itu adalah suatu kepastian. Yang salah dan celaka adalah ketika manusia tidak memohon ampun kepada Allah. Taubat sangat dicintai oleh Allah. Di antara hikmah Allah menetapkan manusia melakukan dosa kemudian yang terbaik adalah yang bertaubat dan selalu ber istighfar , agar manusia semakin mengenal Allah dengan namanama dan sifat- sifat-Nya. Ketika manusia berdosa, kemudian bertaubat, ia akan mengenal dan merenungkan nama Allah adalah Al-Ghaffar, Maha Pengampun. 

Dengan begitu kita sebagai generasi Z dan generasi yang lain terjaga iman dan sikap spiritualnya dari hak-hal yang mengandung maksiat. Sebagaimana Hadist yang telah diriwayatkan oleh imam Bukhari Rasulullah SAW telah bersabda

 sumber gambar Doc Annida Amalia
 sumber gambar Doc Annida Amalia

"DemiAllah, sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70x" 

Yang meriwayatkan hadist ini imam Bukhari.

Dari hadist ini nabi Muhammad mengajarkan tentang pentingnya taubat dan istighfar, beliau juga mengajarkan bahwa taubat dan istighfar adalah kunci untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh ampunan-Nya. Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan jika bertaubat kepada Allah, meminta ampun kepadaNya dan kalian senantiasa mentaatiNya niscaya Ia akan membanyakkan rizki kalian menurunkan air hujan serta keberkahan dari langit. Adapun selanjutnya akan di cintai oleh allah swt, bertaubat adalah jalan menuju surga. 

Adapun kisah dari nabi Adam As yang bisa kita ambil hikmahnya mengenai taubat dan istighfar, ketika nabi Adam As terusir dari surga karna telah melanggar perintah Allah, Allah SWT menurunkannya ke bumi karna memakan buah khuldi untuk menuruti keinginan istrinya ya itu siti hawa karna terhasut bisikan iblis. Adam dan Hawa diturunkan ke bumi secara terpisah. Nabi Adam pun tak henti-hentinya memohon ampun atas apa yang telah diperbuatnya, Hingga pada suatu hari bertepatan dengan bulan Muharram, Allah SWT menerima taubatnya. Allah berfirman: Maka Adam mendapatkan beberapa kalimat dariTuhannya lalu dia kembali pada-Nya Sungguh Allah maha menerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al-Baqarah: 37) Kisah pertaubatan Nabi Adam AS ternyata tak lepas dari keberkahan baginda Rasulullah SAW. Nabi Adam memohon taubat dan diterima Allah SWT setelah bertawassul dengan nama "Muhammad" atau ber-sholawat. Tercantum dalam surah Al-A'raf ayat 23

 sumber gambar Doc Annida Amalia
 sumber gambar Doc Annida Amalia

Artinya: "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." perbuatannya dan seraya memohon kepada Tuhan: "Wahai Tuhan, kami telah menzalimi diri dengan jalan melanggar larangan-Mu dan justru menaati setan yang merupakan musuh. Apabila Allah SWT tidak mengampuni dosa-dosa kami, tentulah kami menjadi orang-orang yang rugi di dunia dan akhirat."

Kisah tobatnya Nabi Adam AS dalam surah Al-A'raf ayat 23 ini turut dijelaskan dalam Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI. Diceritakan, Nabi Adam AS dan Hawa dengan penuh penyesalan memohon ampunan kepada Allah SWT. Keduanya mengucapkan "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri akibat mengikuti perkataan iblis dan melanggar larangan-Mu, padahal Engkau telah memperingatkan pada kami. Kami sangat menyesal dan memohon ampun kepada-Mu. Jika Engkau tidak mengampuni kami, menghapus dosa yang telah kami lakukan, dan memberi rahmat kepada kami dengan memberikan keridaan, taufik, dan hidayah, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." 

Adapula taubat seorang hamba akan diterima oleh Allah jika terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 

1) Meninggalkan kemaksiatan yang dilakukan karena Allah. Kemaksiatan terbagi menjadi 2: meninggalkan kewajiban dan melakukan hal yang diharamkan. Jika kemaksiatannya adalah meninggalkan kewajiban, maka taubatnya adalah dengan melakukan kewajiban itu. Contoh: orang yang yang selalu berbohong kepada orang lain, maka taubatnya adalah dengan nerubah sikapnya menjadi orang yang jujur. Sebaliknya, jika kemaksiatannya adalah melakukan hal yang dilarang, seperti meminum minuman keras, seks bebas dll taubatnya adalah dengan menjauhi minum-minuman keras segaka hal yang dilarang dalam agama islam.

2) Menyesal atas perbuatan dosanya. Tidak dianggap bertaubat seseorang yang tidak menyesali perbuatannya. 

3) Bertekad kuat secara jujur dan ikhlas untuk tidak mengulangi perbuatannya selama-lamanya. 

4) Jika dosa itu terkait dengan hamba Allah yang lain, maka berusaha untuk mengembalikan haknya atau meminta maaf. Contohnya ketika menggibahkan keburukan teman sendiri kepada orang lain sehinngga orang yang menggibah tersebut harus meinta maaf kepada orang yang telah digibahkan keburukannya.

Taubat dan istighfar sangat penting karena mereka memungkinkan seseorang untuk memperbaiki hubungan mereka dengan Allah, membersihkan diri dari dosa-dosa, dan mendapatkan keampunan serta kedamaian batin. Ini adalah langkah-langkah penting dalam menjaga spiritualitas dan keberkahan dalam hidup.

Dari pidato saya rangkum point-point penting yang telah saya sampaikan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Taubat dan istighfar penting untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan ampunan-Nya. 

2.  Kisah Nabi Adam AS menunjukkan pentingnya taubat dan istighfar.

3. Taubat memungkinkan perbaikan hubungan dengan Allah, membersihkan dosa, dan mendapatkan kedamaian batin. 

4. Generasi Z perlu menjaga iman dan spiritualitas dari pengaruh budaya luar dengan bertaubat dan beristighfar. 

5. Dan syarat-syarat untuk bertaubat 

Sekian pidato yang dapat saya sampaikan kurang dan lebihnya mohon dimaafkan semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi banyak orang.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun