Mohon tunggu...
Annib Ginasti
Annib Ginasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

unp

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alasan Diterapkannya Blended Learning sebagai Metode Pembelajaran Baru di Abad 21

2 Desember 2021   08:43 Diperbarui: 2 Desember 2021   09:04 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pembelajaran di kelas secara tatap muka (face-to-face) telah kehilangan daya tariknya dikalangan pelajar maupun mahasiswa. Hal ini tidak lain dikarenakan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di abad 21, sehingga memaksa guru dan komite yang mengajar siswa di setiap tingkat pendidikan untuk mengubah perilaku dan pola pikir mereka guna tercapainya tujuan pengajaran di sekolah. Sistem pembelajaran tatap muka secara tidak langsung mulai tergantikan dengan pembelajaran era digital.

Pembelajaran era digital yang banyak dikembangkan oleh praktisi pendidikan yakni pembelajaran secara  online. Artinya seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah masing masing. Tidak ada interaksi antara guru dan siswa ataupun mahasiswa dan dosen yang dilakukan secara langsug. Namun setelah mencoba diterapkan oleh pemrintah, sistem pembelajarn online ini dinilai tidak efektif. Contohnya banyak yang terkendala jaringan maupun kuota nternet terutama pada siswa maupun mahasiswa yang tinggal di kampung halaman. Sehingga pemerintah mulai melakukan evaluasi dan menghasilkan keputusan yakni pembelajaran campuran atau dikenal dengan blended learning.

Blended learning adalah strategi pembelajaran  yang  bertujuan  untuk  mencapai  tujuan  dengan menggabungkan ruang kelas-pembelajaran berbasis tatap muka dengan pembelajaran  berbasis  teknologi  dan  informasi  yang  dilakukan  secara online (Widiara,2018). Pembelajaran blended learning memiliki karakteristik yang terbuka (open), fleksibel, dan dapat terjadi dimana saja. Model pembelajarannya menggunakan metode penelitian literature review dari jurnal, dengan fokus pada pertanyaan mengapa blended learning dibutuhkan, bagaimana karakteristiknya, bagaimana penerapannya, dan seberapa efektif metode ini (Akhmadi,2021). Blended learning menerapkan   pendekatan campuran, yakni pertemuan offline dan pertemuan online. Yang berarti bahwa pertemuan dengan mahasiswa dilakukan tidak setiap hari, namun hanya beberapa kali setiap minggu. Integrasi blended learning pada penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan konten e-learning berupa: bahan ajar, video pembelajaran, penugasan, forum diskusi dan ujian online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun