Teknologi telah mengubah banyak aspek dalam kehidupa manusia, termasuk di dalamnya sektor kesehatan. Pengembangan teknologi kedokteran telah memberikan dampak signifikan terhadap cara kita merawat dan menjaga kesehatan. Salah satu tren penting yang muncul adalah fokus pada penyediaan layanan kesehatan yang lebih presisi dan terfokus pada kebutuhan individu. Artikel ini memuat dampak positif serta beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan teknologi yang lebih presisi.
Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (2021) mengatakan ''bahwa transformasi dari strategi sistem teknologi kesehatan yang diluncurkan adalah memastikan bahwa fokus dari teknologi digital kesehatan berubah dari sifatnya pelaporan menjadi pelayanan.''
Dampak positif pengembangan teknologi kedokteran pengembangan teknologi kedokteran telah membawa banyak perubahan positif dalam dunia kesehatan. Kemampuan untuk mengidentifikasi risiko kesehatan dan penyakit secara lebih dini melalui pemahaman tentang genetika individu telah memungkinkan penyesuain pengobatan yang lebih tepat dan efektif. Diagnosatik yang canggih, seperti pencintraan medis yang akurat dan uji laboratorium yang sensitif, juga telah mengarah pada identifikasi penyakit yang lebih cepat dan pengobatan yang lebih tepat sasaran.
Pentingnya teknologi ini juga tercermin dalam kemajuan telemedisin, yang memungkinkan pasien mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus datang ke fasilitas medis fisik. Ini memiliki potensi besar untuk mengatasi hambatan geografis dan aksebilitas, terutama bagi mereka yang tinggal didaerah terpencil atau sulit untuk dijangkau layanan kesehatan.
Transformasi teknologi kesehatan memiliki peran dalam pemanfaatan teknologi informasi dan bioteknologi yang berada di sektor kesehatan. Kini, sudah banyak aplikasi digital kesehatan yang tersebar di masyarakat, tinggal bagaimana aplikasi tersebut diintegrasikan untuk mendukung sistem kesehatan nasional.
Sebuah pesan menohok disampaikan oleh Ariyanto (2023). "Mau tidak mau, masyarakat harus menghadapi era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 sehingga harus memiliki persiapan yang matang. Teknologi itu ibarat pisau, kalau ada di tangan koki bisa menciptakan masakan yang enak, tetapi kalau ada di tangan orang jahat maka akan digunakan untuk membunuh, merampok, dan sebagainya,"
Pertimbangan etika dan privasi namun, seperti halnya perkembangan teknologi lainnya, pengembangan teknologi kedokteran juga menimbulkan sejumlah pertimbangan stika dan privasi. Pengumpulan dan analisisi data kesehatan pribadi dapat memicu keprihatinan tentang penggunaan yang tidak sah atau penyalahgunaan informasi sensitif ini. Oleh karena itu, perlindungan data dan privasi pasien harus diberikan prioritas tinggi dalam setiap pengembangan teknologi baru.
Tantangan aksesibilitas dan kesenjangan meskipun kemajuan teknologi kesehantan memiliki potensi untuk memberika layanan kesehatan yang lebih baik, akan selalu ada resiko bahwa yang lebih canggih ini mungkin tidak bisa merata dalam aksesnya. Terutama di daerah dengan keterbatasan infrastruktur dan sumber daya, implementasi teknologi kesehatan yang presisi mungkin menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa transformasi ini tidak meninggalkan kelompok masyarakat yang kurang beruntung.
Kesimpulannya pengembangan pada teknologi kedokteranuntuk transformasi teknologi kesehatan yang lebih presisi memiliki potensi besar untuk membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat yang tepencil atau pun diluar jangkauan.Â
Dari diagnosa yang lebih tepat hingga layanan kesehatan jarak jauh, teknologi ini telah mengubah cara kita berinteraksi dengan sistem kesehatan. Meskipun bagitu, kita juga perlu memperhatikan aspek etika, privasi, dan aksesibilitas yang mungkin muncul seiring dengan kemajuan saat ini. Dengan pendekatan yang hati hati dan berimbang, pengembangan teknologi kedokteran dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan pada penyediaan layanan kesehatan yang lebih presisi dan terfokus pada individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H