Section Head of Claim Sequis Dr. Yosef Fransiscus mengatakan, masyarakat seharusnya dapat lebih meningkatkan kesadarannya untuk mengikuti rekomendasi pemerintah guna mencegah penyebaran virus Corona semakin meluas. Virus ini merupakan jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.Â
Sebelum virus ini dikenal secara umum, ada dua jenis Corona virus yang dalam catatan sejarah peradaban manusia pernah menjadi wabah, yaitu Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).Â
Kedua virus ini merupakan keluarga besar yang dapat menyebabkan penyakit dengan gejala ringan sampai berat bahkan kematian. Berdasarkan kejadian MERS dan SARS yang pernah mewabah sebelumya, penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui droplet, kontak, dan benda yang terkontaminasi. Para ahlipun meyakini bahwa Covid-19 dapat menular dengan cara yang sama.Â
Tambahan lagi, virus ini memiliki ukuran 80-150 nano micro. Ukuran partikel sangat kecil inilah yang menyebabkan virus ini mudah terbang, terbawa udara, dan menularkannya melalui udara (airbornedesease).
Dengan sangat bahayanya ancaman penyakit Covid-19 ini, maka perlu adanya penekanan kepada masyarakat agar dapat mematuhi protokol kesehatan. Seperti yang dipaparkan oleh  Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo, ia menyampaikan penekanan untuk mempengaruhi masyarakat agar patuh kepada protocol kesehatan.Â
Yang mana pemerintah provinsi,kabupaten/kota termasuk juga oleh sejumlah komponen masyarakat yang ada telah berpartisipasi dalam membagikan masker dan jumlahnyapun cukup memadai. Sebetulnya 90% masyarakat tahu bahwa masker adalah salah satu cara paling ampuh untuk tidak tertular dari Covid-19. Namun kurang dari 50% masyrakat yang patuh untuk memakai masker.
Menurut Doni, saat ini media menjadi komponen utama dalam mensosialisasikan cara pencegahan Covid-19, peran media melalui 63% program sosialisasi tentang Covid ini akan efektif. Baik media mainstream, media sosial, termasuk juga media luar ruangan.Â
Disamping itu, pesan tentang mematuhi protokol kesehatan juga harus melibatkan tokoh-tokoh penting masyarakat agar pesan yang disampaikan dapat diikuti. Donipun meyakini bahwa, masyarakat akan mampu memilih orang yang tepat sebagai figur dalam program perubahan perilaku pencegahan Covid-19.Â
Termasuk juga perempuan dan ibu-ibu, yang mana justru lebih efektif ketika orang tua berpesan kepada anaknya, kepada mereka yang usianya lebih muda.Â
Bahkan termasuk anak-anak SD juga bisa dijadikan penggerak perubahan perilaku untuk menjalankan protokol kesehatan. Karena biasanya anak SD sudah memahami tentang apa yang menjadi ketentuan dia akan menyampaikan kepada orangtuanya.
Komunikasi pemerintah terhadap resiko penularan penyakit Covid-19 kepada masyarakat dan memberikan pemahaman yang benar akan Covid-19 haruslah lebih dioptimalkan lagi.Â