Mohon tunggu...
Annisa Fatimah Azzahra
Annisa Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik

Dalam menjalani kehidupan ini saya begitu senang dengan petualangan, film dan makanan. Ketiga hal tersebut selalu membuat saya bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tatap yang Menetap

2 Agustus 2024   12:51 Diperbarui: 2 Agustus 2024   12:53 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Notif chat di hpnya membuat ia tersadar dari mimpi indahnya yang panjang, saat membuka hp ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi. Akhirnya ia memilih untuk beranjak dari tempat tidurnya dan memutuskan untuk segera mandi. Saat mengambil handuk matanya tertuju pada tas carrier yang sudah terisi penuh perlengkapan untuk liburan. Tersenyum ia saat melihatnya.

Hal yang tak disangka terjadi di bulan Juli ini, bulan kelahirannya dimana tahun ini genap lah usianya di angka 20. Mimpi untuk menjelahi bumi pertiwi akhirnya akan terlaksana dan ini pertama kalinya ia akan pergi ke luar pulau jawa tempat ia tinggal. Seperti mimpi namun inilah mimpi yang terwujud.

Alesa Faryhtan Nandata gadis pecinta animal yang kadang sedikit loding dalam mencerna ucapan orang namun cukup tegas dan berani dalam menjalani hidupnya. Lesa itulah sapaan yang menjadi julukan gadis ini, lalu tak sengaja Tuhan pertemukan dengan sosok gadis cantik yang awalnya ia kira jutek namun malah berakhir menjadi teman dekat dan menjadi alasan ia bisa mewujudkan harapannya itu.

Maharani Putri Askara itulah sosok yang Tuhan hadirkan dalam hidup Lesa, gadis yang memiliki paras cantik yang selalu menarik perhatian namun jarang senyum membuatnya terlihat cuek, meski pada kenyataannya ia sangat peduli terhadap orang-orang terdekatnya.

Seusai mandi Lesa langsung mempersiapkan diri untuk pergi kerumah Putri karena malam ini ia akan mengemas barang Putri. Tak butuh waktu lama untuk ia sampai di rumah Putri, sesampainya dirumah Putri Lesa masuk ke kamarnya. Dan keesokan harinya saat malam tiba keberangkatan mereka menuju lombok pun dimulai.

Betapa semangatnya Lesa karena ia akan banyak menemukan bahan liputan untuk tugasnya. Begitupun Putri ia begitu Semangat terlebih ia pula yang mengajak Lesa untuk pergi ke Lombok. Entah apa yang menjadi alasan jelas mengenai Putri yang mencintai tempat itu. Apapun itu alasan yang Putri miliki, Lesa yakin hatinya lah yang mampu menjelaskan semuanya. Biarlah waktu menjawabnya.

Pejalanan menuju lombok di mulai dari rangkaian menaiki kereta. Dalam perjalan ini drama Lesa hadir dimana ia kehilangan ponsenya sedangkan semua tiket mulai dari tiket kapal dan penginapan ada di hpnya. Kepanikan terjadi saat kejadian ini satpam dan jajarannya sudah turun tangan dan ternyata saat putri mengangkat Tote bag berisi celimilan, ponsel milik Lesa ditemukan. Cukup memalukan tapi kisah Lesa berakhir pada saat itu.

Setelah perjalanan menaiki kereta api dari Bandung sampai Surabaya kini saatnya mereka menyebrangi pulau dan melintasi lautan untuk sampai ke lombok. Saat tiket kapal sudah di cetak betapa menyebalkannya karena Lesa terpisah tempat tidurnya dengan Putri,padahal ia berharap bisa ditempatkan disamping Putri. Begitupun dengan Putri ia cukup sedih melihatnya

Namun disini pula sebuah kisah dimulai. Setelah sampai ke tempat tidur masing-masing ternyata putri satu bangsal dengan dua lak-laki dimana mereka adalah kakak beradik, terlihat saat mereka mengobrol. Namun kini Putri dibuat terkejut dengan rangkaian huruf yang berada dibelakang jaket sang kakak, "Nusa Tenggara Barat". Ternyata dua pemuda itu berasal dari tempat yang ia akan tuju.

Debar dalam hati tiba-tiba menghapiri putri, setelah pandangannya pada jaket kini sang pemilik jaket menyapanya dan obrolan pun tercipta. Ternyata mereka adalah seorang atlet silat yang sudah bertanding kejuaraan di jakarta. Ilham itulah sosok yang mengajak Putri berbincang selama perjalanan di kapal. Melihat kelakuan sang kakak yang mengobrol dengan lawan jenis sang adik hanya tersenyum menanggapinya.

Dibangsal lain pun ternyata Lesa mengalami hal sama dimana tempat tidurnya berdampingan dengan laki-laki bedanya Lesa memilih untuk melakukan hibernasi.Sesekali berbincang dan sempat teman disampingnya itu memberikan permen pada Lesa. Namun obrolan mereka hanyalah sebatas.

Hingga sampailah mereka di Pelabuhan pulau Lombok. Saat akan turun Putri menemui Lesa dan berdiskusi untuk perjalanan selanjutnya karena tak disangka Ilham menawari tumpangan pada Putri. Lesa cukup ragu karena ia tak mengenalnya ditambah penginapan mereka dan rumah Ilham tak searah.

Setelah diskusi Panjang, Ilham dengan suka rela memberikan kepastian bahwa ia tak keberatan. Akhirnya mereka mengiyakan tawaran Ilham, setidaknya mereka diantar sampai petrigaan menuju penginapan. Akan tetapi dugaan itu salah meraka malah diantar sampai depan penginapan.

Setibanya Lesa dan Purti di penginapan, mereka memilih merapikan barang-barang bawaan ke lemari lalu istirahat. Malam harinya mereka pergi makan malam di Mie Gacoan dan berencana untuk pergi membeli makanan untuk adik perempuannya Ilham yang sempat ikut menjemput bersama ayahnya saat di Pelabuhan tadi siang.

Lesa dan Putri berencana menemui Ilham besok di daerah tempat ia tinggal sekalian mengelilingi Lombok dengan motor yang akan disewanya sebelum mereka melakukan eksplor di hari lusa bersama travel yang mereka pesan.

Tiba-tiba saat memesan makanan Putri mendapat notif chat di Instagramnya. Ternyata itu pesan dari Ilham yang katanya akan menyusul dan ikut malam bersama mereka. Putri dan Ilham memang sudah saling follow an sebelumnya saat di kapal.

Melihat semua itu Lesa menemukan gelagat aneh, cukup menggemaskan memang Ketika temannya yang pemalu ini bertemu sosok laki-laki dewasa yang dirasa-rasa mereka saling menyukai.Karena sebuah komunikasi tidak akan terus berlangsung jika tidak ada ketertarikan. Namun hal itu tidak berlaku pada Putri dan Ilham.

Ilham merupakan anak semester akhir yang sedang menyusun skripsi sedangkan Putri dan Lesa mereka sama-sama akan menuju semester tiga. Sebelum menghadapi semester baru mereka memilih untuk pergi ke Lombok dan bertemulah Putri dan Ilham di kapal yang baru pulang tanding di Jakarta.

Setelah memesan merekapun menunggu makanannya datang. Tak lama dari sana datanglah Ilham dan disaat itu pula Lesa hilang, ia sengaja menghindari dulu Ilhan untuk memantau dari jauh. Dan benar saja firasat tentang Ilham yang tertarik pada putri memang terlihat.

Ketika menghampiri mereka Lesa sekalian membawakan makanan yang di pesan. Lalu perbincangan pun dimulai. Sekilas membahas perkenalan Lesa dan menyinggung berapa mereka liburan di Lombok. Mendengar peryataan bahwa mereka akan sebentar Ilham tertawa.

Memang cukup singkat namun mereka memang ada rencana pergi ke Lombok lagi tahun depan. Ilham pun menanyakan kepulangan mereka kapan. Saat mengecek rencana kepulangan mereka sialnya tiket kapal sudah habis.

Melihat hal ini Lisa cukup panik karena akan banyak jadwal pertemuan dan kegiatan lain yang akan ia lewati bahkan terpaksa di batalkan.Namun berbeda dengan Putri yang cukup senang karena ia akan tinggal sedikit lebih lama di Lombok.

Akhirnya obrolan berjalan kepada topik rangkaian acara yang akan mereka hadapi beberapa hari kedepan. Lagi-lagi gelagat menggemaskan terlihat diantara Ilham dan Putri. Ucapan prontal Lesa menjadikan obrolan Lesa dan Ilham penuh perdebatan. Berbeda dengan obrolan bersama Putri yang sanggat berjalan dengan tenang.

Tak terasa obrolan mereka berjalan dengan cepat dan hampir larut malam sehingga rencana membeli bingkisan dibatalkan dan terlaksana di esok harinya lalu mereka berencana memberikannya saat liburan bersama Ilham.

Setelah mengelilingi beberapa destinasi di Lombok bersama travel. Tiba saatnya mereka liburan bersama Ilham.Hal ini putri kabarkan pada mamahnya, cukup mengejutkan memang pasalnya Putri tidak pernah mengenalkan laki-laki pada mamahnya. Sedangkan Ilham malah langsung video call bersama mamah Putri.

Banyak tempat yang mereka kujungi selama bersama Ilham mulai dari daerah Lombok Barat, Tenggah hingga Timur. Tak perlu dijelaskan dengan jelas bahwa selama itu pula kedekatan Putri dan Ilham semakin terjalin.Melihat hal itu Lesa cukup senang meskipun ia harus bergelut pada urusan yang ia tinggalkan.

Meski demikian melihat kedaaan Putri dan indahnya pulau Lombak Lesa merasa bahagia dan terbayarkan keinginannya. Adapun mengenai Putri ternyata memang benar adanya. Pernyataan tentang perasaannya pada Ilham terungkap menjelang dua hari kepulangan mereka.

Putri menyatakan hal itu pada Lesa. Sayangnya kelanjutan kisah mereka akan terhenti karena sebentar lagi mereka akan kembali ke Bandung. Ditambah menjelang kepulangan mereka Ilham dihadapkan beberapa kegiatan sehingga tidak bisa menemui ataupun mengantar ke Pelabuhan.

Saat malam hari menuju kepulangan Putri melihat sekeliling Pelabuhan berharap keajaiban datang.Sayangnya itu tidak terjadi, meskipun Ilham selalu menanyakan kabar dan keberadaan Putri saat akan kemabali ke Bandung, namun pertemuanlah yang Putri inginkan.

Ketika meninggalkan Lombok kebahagianlah yang Lesa rasakan karena usai liburan, sedangkan Putri kerinduanlah yang ia bawa. Mengapa sebuah tatapan itu selalu terbayang dalam benaknya sedangkan semua itu hanyalah kenangan yang bisa ia simpan tampa melihat wuujud nyatanya.

Rasanya cukup berat bagi Putri saat meninggalkan Lombok. Namun inilah kehidupan selalu ada kisah yang akan berlanjut atau berakhir. Akankah kisah mengenai perasaannya ini berlanjut kembali dan berakhir dengan sebuah kebahagian. Bagi Lesa ia yakin bahwa ini akan berlanjut namun harus terjeda sebentar oleh jarak.

Lesa meyakini perjalanan mengenai perasaan Putri belum berakhir. Selama rasa yang sama masih menetap dalam hati keduanya, lalu harapan yang dilangitkan pada Tuhan.Maka sudah seharusnya dua insan bisa terikat dalam jalinan kisah yang penuh dengan kebagian. Meskipun kerinduan serta penantian yang harus dihadapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun