Mohon tunggu...
Annetta Pardosi
Annetta Pardosi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

⋆。‧˚ʚ🍓ɞ˚‧。⋆

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Tradisi Rahasia Bengkulu hingga Panggung Internasional

27 Februari 2024   09:40 Diperbarui: 27 Februari 2024   21:29 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Annetta Christie Pardosi 

12 IPS 1 SMAN 3 Kab. Tangerang

          Di tengah peradaban yang tak pernah berhenti menghasilkan keindahan, tersembunyi suatu keajaiban budaya yang mengalir dari daerah Bengkulu. Keajaiban tersebut adalah alat musik bernama Doll. Instrumen musik Doll pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh masyarakat Muslim yang berasal dari India. Doll diadopsi dan diadaptasi oleh masyarakat lokal, menjadi bagian integral dari budaya mereka.

           Terdapat 3 teknik dasar untuk memainkan Doll. Teknik tersebut adalah suwena, tamatan, dan suwari. Suwena adalah teknik memainkan Doll dengan tempo lambat yang biasanya dimainkan pada suasana dukacita. Tamatan biasanya dimainkan pada suasana riang karena temponya yang cepat dan suwari dimainkan pada saat perjalanan panjang. Melalui pesonanya, alat musik ini telah dimainkan di berbagai macam acara seiring berkembangnya zaman.

Hanya Dimainkan oleh Keturunan Tabot

          Dahulu, alat musik ini masih dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Alat musik ini dulu hanya boleh dimainkan pada saat upacara tabot dan hanya oleh keluarga keturunan tabot saja. Hal ini mungkin dikarenakan alat musik ini memerlukan pengetahuan khusus dan adat istiadatnya yang sudah turun temurun. Namun sejak tahun 1970-an, alat musik ini bisa dimainkan oleh siapapun dan dalam acara – acara selain acara tabot.

          Di zaman sekarang, alat musik ini sudah umum dimainkan oleh masyarakat Bengkulu. Tidak ada larangan lagi bagi masyarakat umum untuk memainkan alat musik Doll. Alat musik ini bisa dimainkan di acara – acara seperti upacara adat, keagamaan, hari kemerdekaan, penyambutan, serta acara pernikahan. Perubahan ini membuat alat musik Doll semakin dikenal dan berkembang di Indonesia bahkan di luar negeri.

Pesona Suara yang Unik

          Doll terbuat dari kayu atau bonggol kelapa yang dilubangi bagian atas dan bawahnya dan dilapisi oleh kulit hewan yang menghasilkan suara yang mirip dengan bedug. Namun, Doll menghasilkan suara yang lebih ringan, tinggi, dan resonan. Nada yang dihasilkan pun lebih fleksibel dan variatif karena pemain dapat memukul dari segala arah.

          Dengan kedua lubangnya tertutup, alat musik ini menghasilkan suara yang kuat dan menggema ke segala arah. Irama yang ditabuhkan memberikan semangat pada suasana. Doll biasanya dimainkan secara kolektif, yang membuat musik yang dihasilkan menjadi lebih meriah. Biasanya, pertunjukan Doll juga dipadukan dengan alat musik lain seperti Tassa, sebuah jenis rebana yang dipukul menggunakan rotan.

Resonansi Modern

          Alat musik Doll telah mendapat sorotan di berbagai festival internasional dan juga telah dipertunjukkan di negara tetangga, Malaysia. Selain itu, alat musik ini juga telah mendapat kehormatan untuk ditampilkan di Istana Negara. Banyak kompetisi dan pertunjukan yang menampilkan alat musik Doll telah diadakan di Indonesia. Kompetisi dan pertunjukan tersebut pun mudah untuk ditemukan lewat media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun