Jendela rumahku berkabut
Aku melambaikan tangan ke arah mereka
yang telah tenggelam oleh kabut
Tetesan air mata jatuh melewati pipi dan
sedikit membasahi ujung mulut
Aku menatap terus ke depan
Mataku menerawang, mengingat, dan memutar kembali waktu
ketika mereka baru saja datang
Terbentuk senyuman senang di bibirku
Saat itu jendela masih memancarkan
sinar yang terang benderang
Namun,
Aku teringat dengan aturan waktu
yang mau tak mau harus kutaati
Mereka pada akhirnya pergi,
kembali meninggalkanku sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI