Mohon tunggu...
Julianne
Julianne Mohon Tunggu... Konsultan - a mother

menulis menghidupkan jiwa yang mati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika aku dan Langit tak saling sapa lagi

5 November 2024   01:44 Diperbarui: 11 November 2024   15:37 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langitku tak lagi menaungiku

aku disini sedang tak baik- baik saja

luka luka yang berserakan dalam jiwa basah kembali

tenggelam dalam airmata yang tak bisa menitik keluar

entah apa yang terjadi,

semua bunga mengering tanpa belas kasihan,

Langit terlalu lama tak kirimkan hujan

katak - katak berhenti berdendang, seakan lupa semua lirik kebahagiaan

hanya ilalang yang bersuka cita,

tumbuh bergerombol, menutupi setiap senyuman

Langitku,

ada apa denganmu?

 mengapa tak kau kirimkan hujan?

aku rindu semesta yang bersenandung lagu cinta,

setiap untaian nadanya bisa sembuhkan luka satu persatu

Langitku,

aku mengiba padamu,

tak kah kamu lihat jiwaku yang hampir mati karena dahaga

dahaga akan tawamu,

dahaga akan sapaanmu,

dahaga akan candamu yang garimg

tak mengapa jika kamu tak cinta,

cukup bagiku belas kasihanmu untuk luka - luka yang berusaha sembuh

Langitku,

aku mengiba padamu,

kasihani aku

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun