Mohon tunggu...
Julianne
Julianne Mohon Tunggu... Konsultan - a mother

menulis menghidupkan jiwa yang mati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarkan Aku Menangis

14 Mei 2024   20:03 Diperbarui: 14 Mei 2024   20:07 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kamu bertanya bagaimana rasanya air mata,

akan kujawab 'aku lupa',

mungkin aku terlalu arogan hingga aku lupa rasanya kesedihan,

terserah kamu mau bilang apa,

yang teringat hanyalah punggung seseorang yang telah lama pergi,

kami tak saling bertukar kalimat perpisahan,

aku dan dia hanya menghilang di jalan masing-masing,

dan tak pernah saling mencari meski jiwa sekarat sejak memilih untuk berpaling,

terakhir kali aku rasakan dinginnya air mata,

yang merembes keluar tanpa aba-aba,

membasahi punggungnya tanpa malu-malu,

lalu keluar kata-kata tanpa suara, 'biarkan aku menangis sebentaaarrrr ... saja. sampai rasa sesak tak jelas ini pergi'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun