Mohon tunggu...
Anne Maria Chandra
Anne Maria Chandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Balanced Scorecard di Rumah Sakit

25 Maret 2023   01:41 Diperbarui: 30 Maret 2023   06:19 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Balanced Scorecard di Rumah Sakit

Oleh : Anne Maria Chandra

Setiap perusahaan apapun bidang usahanya baik perusahaan jasa, perusahaan dagang, perusahaan manufaktur maupun bidang lainnya tentu memiliki visi yang ingin dicapai. Dalam proses mencapai tujuannya, perusahaan memiliki strategi dan alat ukur pencapaian kinerja baik kinerja dari sisi keuangan maupun kinerja dari sisi non keuangan.

Apakah ada alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian kinerja tersebut? Ya, Balanced Scorecard (BSC) adalah jawabannya.

Metode BSC ini terus berkembang dari awal tahun 1990 hingga saat ini. Bahkan metode BSC dapat digunakan di berbagai bidang perusahaan termasuk di bidang perumahsakitan. Di dalam BSC terdapat 4 perspektif yaitu keuangan (financial), pelanggan (customer), proses bisnis internal (internal process business) serta pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth). Setiap perspektif memiliki hubungan sebab-akibat. Dalam konsep BSC terdapat dua indikator yaitu indikator akibat (Lagging Indicator) dan indikator sebab (Leading Indicator).

Indikator akibat adalah suatu ukuran yang dapat diidentifikasi setelah suatu peristiwa terjadi. Dari indikator ini dapat diketahui bagaimana posisi perusahaan saat ini sehingga perusahaan memiliki gambaran hal-hal apa saja atau strategi mana yang harus dilakukan oleh perusahaan di waktu mendatang. Perspektif yang menjadi indikator akibat adalah perspektif keuangan dan perspektif pelanggan. Sedangkan indikator sebab adalah suatu ukuran kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai indikator akibat. Perspektif yang menjadi indikator sebab adalah perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Apa saja perspektif dan indikator BSC yang ada di rumah sakit?

1. Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan berperan untuk mengukur kondisi keuangan rumah sakit dalam perencanaan dan keputusan di masa depan. Indikator yang dapat digunakan yaitu pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya, peningkatan laba, dll.

2. Perspektif Pelanggan

Perspektif pelanggan berperan untuk mengukur kemampuan rumah sakit dalam mempertahankan pelanggan lama dan kemampuan rumah sakit dalam mendapatkan pelanggan baru. Indikator yang dapat digunakan yaitu pangsa pasar, akuisisi dan retensi pelanggan serta kepuasan pelanggan.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif proses bisnis internal berperan untuk mengukur proses kritis rumah sakit yang memberikan dampak value proposition. Indikator yang dapat digunakan yaitu inovasi, BOR (Bed Occupancy Ratio), ALOS (Average Length Of Stay) , TOI (Turn Over Internal), GDR (Gross Death Rate), NDR(Net Death Rate),  BTO (Bed Turn Over Rate), response time pelayanan, peningkatan jumlah sarana, kelengkapan data rekam medis, dll.

4. Perspektif  Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berperan untuk mengukur proses rumah sakit dalam mengembangkan kompetensi dan pengembangan terhadap sumber daya manusia yang dimiliki. Indikator yang dapat digunakan yaitu retensi karyawan, kinerja, produktivitas, pelatihan dan kepuasan karyawan.

Bagaimana kaitannya antara satu perspektif dengan perspektif yang lain?

Berikut adalah beberapa contoh keterkaitan perspektif BSC yang ada di rumah sakit :

pngtree.com
pngtree.com

dokpri
dokpri

Keterangan :

Adanya pelatihan karyawan membuat knowledge dan skill karyawan meningkat sehingga response time dalam melayani pasien lebih cepat. Hal ini memberikan kepuasan kepada pasien yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan rumah sakit karena pasien tidak akan melakukan pemeriksaan atau pengobatan ke rumah sakit lain.

dokpri
dokpri

Keterangan :

Kinerja karyawan yang efektif di jam kerja berdampak pada efisiensi biaya yaitu efisiensi pada biaya tenaga kerja karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lembur karyawan.

dokpri
dokpri

Keterangan :

Dengan adanya penambahan sarana kesehatan yang ada di rumah sakit membuat pasien tidak berpindah tempat dalam melakukan pemeriksaan atau pengobatan ke rumah sakit lain.

Strategi apa yang dapat dilakukan oleh rumah sakit untuk mencapai tujuannya?

1. Perspektif Keuangan

  • Menghitung tarif pelayanan sesuai unit cost
  • Melakukan kontrol anggaran secara berkala
  • Menambah jumlah pasien

2.  Perspektif Pelanggan

  • Menambah jumlah dan jenis poliklinik
  • Membuat layanan telemedicine dan homecare
  • Memenuhi harapan untuk penanganan keluhan pasien

3.  Perspektif Proses Bisnis Internal

  • Memiliki layanan unggulan
  • Meningkatkan kualitas layanan
  • Memperbaiki struktur organisasi

4.  Perspektif Pembelajaran dan Pengembangan

  • Memperbaiki lingkungan kerja
  • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan
  • Memperbaiki staffing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun