Mohon tunggu...
anne rufaidah
anne rufaidah Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas, Penyuka Jajan dan Jalan-Jalan

Menyukai hal bernuansa Humaniora, Budaya, Seni, dan Bersenang-senang dengan berbagai cara :)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kiprah Legendaris Babah Kuya dan Kisah Ramuan Rempah

12 November 2021   16:19 Diperbarui: 12 November 2021   16:47 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang ibu muda tampak melihat-lihat jajaran rempah di hadapannya. Sesekali, ia melihat ke arah meja depan, hendak bertanya pada Pria penjaga toko. "Pak, punya Daun Jati Cina gak?" tanyanya. "Iya ada, mau berapa?" ujar pria penjaga toko. "1 bungkus aja. Enak itu ke perut, jadi lancar (Red-BAB) saya tiap hari," ucap sang Ibu sumringah. "Ini, 1 ons Rp. 10.000 ya,"kata si Pria sambil menyodorkan sebungkus Daun Jati Cina kering yang sudah siap diseduh. Rista, ibu muda berusia 27 tahun itu mengaku sudah 3 kali membeli Daun Jati Cina di Toko Babah Kuya.

Menurutnya, daun tersebut ampuh untuk melancarkan pencernaan dan sistem pengeluaran di tubuhnya, sehingga perutnya tak lagi merasa begah karena setiap hari lancar buang air besar. 

Selain Rista, ada juga Lilis. Ia mengaku sering terserang Kaligata dan direkomendasikan datang ke Toko Babah Kuya untuk membeli ramuan rempah khusus. "Pak, saya sering kena Kaligata. Pake apa ya obatnya?" kata Lilis. "Ada ini ramuannya. Ini tinggal diseduh satu sendok penuh. Diseduh air panas terus masukin ke gelas tinggi. Diminum tiap pagi dan sore ya," terang si Pria penjaga toko.

Penjaga toko yang juga merupakan generasi ke-5 pemilik toko Babah Kuya ini bernama Tan Han Yang atau lebih dikenal dengan nama Hendra Tanuwirja. 

Pria berusia 54 tahun ini begitu cekatan dalam menyarankan ramuan rempah apa yang cocok untuk para pelanggan tokonya. Ia pun selalu memberikan informasi cara penyeduhan atau pemakaian rempah yang pelanggannya beli.

Kemampuannya dalam meracik rempah untuk obat-obatan memang tak perlu diragukan lagi. Kedua pelanggannya tadi mengakui bahwa ramuan rempah diberikan oleh Hendra, ampuh mengobati penyakitnya. Hendra memang tak pernah secara formal mengenyam pendidikan obat-obatan berbahan rempah. 

Kemampuannya meracik rempah, dimiliki ia secara otodidak berkat membantu orang tuanya menjaga toko rempah milik keluarganya tersebut. 

Secara turun temurun, Toko Babah Kuya, memang dikelola oleh keluarga. "Ilmu" serta kemampuan meracik obat-obatan berbahan rempah memang selalu diajarkan para tetua keluarga pada anak-anak maupun cucu-cucunya.

"Pertama kali toko ini didirikan oleh Buyutnya Buyut saya, yang dulu dikenal tetangga daerah sini dengan sebutan Babah Kuya. Babah Kuya sendiri bernama Tan Sioe Houw. Didirikan sekitar tahun 1838, dulu bangunan ini bukan berbentuk rumah, melainkan gudang tempat penyimpanan stok rempah-rempah, sekaligus tempat jualan. 

Dari dulu ya bangunannya tampak seperti ini, cuma sekarang agak luas karena pernah sedikit dilebarkan.," ucap Hendra. Nama Babah Kuya merupakan panggilan tetangga terhadap Tetua keluarga Hendra. Kata "Kuya" dibubuhkan dengan alasan karena di toko tersebut terdapat berbagai pajangan berbentuk Kura-Kura.

Hendra menuturkan, keluarganya meyakini bahwa hadirnya Kura-Kura di dalam toko merupakan perlambang panjang umur dan abadi. Harapannya, usaha yang dirintis keluarganya itu bisa berlangsung lama selayaknya usia Kura-Kura. Sebagai generasi ke-5 keturunan Babah Kuya, Hendra tentu sudah malang melintang melayani beragam keluhan penyakit dan memberikan ramuan rempah yang sesuai. 

Ia pun tak segan[1]segan membagikan nomor Handphone-nya pada para pelanggan toko, yang hendak berkonsultasi atau meminta informasi soal tata cara konsumsi rempah-rempahannya. Ada lebih dari 100 jenis rempah yang dijual di Toko Babah Kuya. Seiring berjalannya waktu, jenis-jenis tanaman herbal di toko ini pun bertambah, bahkan ada pula yang berganti.

Sejak dulu, rempah yang selalu ada di toko ini adalah Temulawak, baik yang masih utuh maupun sudah berbentuk serbuk. Lalu kini permintaan daun Sambiloto dan Daun Kelor pun meningkat lantaran kedua tanaman tersebut dipercaya bisa meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah Covid 19. 

Bagi Hendra, keuntungan dari menjual tanaman rempah ini adalah saat satu jenis rempah tidak tersedia stoknya, maka bisa diganti oleh jenis rempah lain yang memiliki khasiat yang sama.

Foto: Anne Rufaidah
Foto: Anne Rufaidah

Adapun jenis-jenis rempah yang disediakan di Toko Babah Kuya diantaranya, Daun Sambiloto, Daun Mimba, Kumis Kucing, Temulawak, Lempuyang, Buah Mahkota Dewa, Buah Pinang, Kunyit Putih, Kunyit, Jahe, Kapulaga, Habbattusauda, Kayu Manis, Daun Tempuyung, Daun Pecah Beling, Daun Meniran, Kayu Bajakah, Pasak Bumi, Akar Purwoceng, Akar Alang-Alang, Laja, Daun Handeleum, Kayu Seucang, Cengkeh, Bunga Lawang, Tanaman Sarang Semut, Teh Jati Cina, Daun Bidara, Kayu Angin, Benalu Teh, Umbi Keladi Kukus, Kayu Lame, Daun Sambung Nyawa, Daun Binahong, Daun Katuk, Daun Kelor, Buah Antehay, Daun Kersen, Daun Afrika, Daun Insulin, Daun Dewa, dan masih ratsuan rempah-rempah lainnya yang disediakan di Toko Babah Kuya. Kebanyakan, rempah-rempah yang didapatnya, kebanyakan berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

Bahkan beberapa jenis rempah yang tersedia pun, berasal dari hutan dan semak-semak yang berasal dari Pulau Kalimantan. Hendra menuturkan, sejauh ini, ketersediaan rempah khas Indonesia masih sangat mencukupi permintaan pelanggannya.

Ia merasa tidak perlu harus mengimpor rempah-rempah dari negara lain, lantaran rempah asli Indonesia dinilai lebih berkhasiat dan mudah dicari. "Kalau dari Jawa Barat itu kita dapat tanaman Kapol, Cengkeh, dan juga Kayu Manis. 

Ada juga rempah lainnya yang didapatkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan, beberapa rempah yang cukup sulit ditemui di Pulau Jawa seperti Daun Bajakah dan Pasak Bumi didapatkan dari Kalimantan saja," ujar Hendra.

Diakuinya, semua rempah di toko Babah Kuya berasal dari Indonesia. Selain karena khasiat rempah Indonesia lebih manjur, dari sisi ketersediaan rempah pun masih melimpah. 

Disinggung perihal membeli rempah dari luar negeri, Hendra mengaku tidak tertarik. Pasalnya, ia menilai bahwa kualitas rempah Indonesia, masih jauh lebih bagus dari pada rempah luar negeri. Bahkan rempah dari luar negeri memiliki stok yang ebih sedikit dan ongkos pengirimannya pun terbilang cukup mahal. 

Kebanyakan pelanggan Toko Babah Kuya memang berasal dari kota Bandung dan sekitarnya. Namun, menurut Hendra, setiap hari Ia mendapatkan pesanan rempah dari seluruh wilayah di Indonesia.

Foto: Anne Rufaidah
Foto: Anne Rufaidah

Meski tidak menjual rempah secara online seperti e-commerce, namun permintaan dari berbagai kota pun terus berdatangan. Tidak jarang, ada beberapa turis asing yang berkunjung untuk membeli rempah-rempah dan dibawa pulang ke negara asalnya. 

Sebut saja seperti turis dari Jerman, Belanda, Malaysia, dan Jepang pun pernah menyambangi toko ini sebelum pandemic Covid-19 mendera. Kemanjuran racikan rempah di Toko Babah Kuya memang diakui banyak orang. 

Hal ini terlihat dari banyaknya para pembeli yang selalu berkunjung ke toko untuk membeli ramuan rempah yang diresepkan oleh Hendra. Beberapa penyakit yang cukup kronis, seperti Tumor, atau Gagal Ginjal, diklaim bisa dikurangi dampak negatifnya dengan mengonsumsi ramuan rempah khusus.

Hendra menilai kepercayaan masyarakat terhadap obat-obatan yang berbahan rempah, cukup tinggi. Banyak keluarga dari pasien yang menderita penyakit kronis, datang untuk berkonsultasi guna mencari obat alternatif berbahan rempah. 

Terlebih, dalam proses penggilingan dari dedaunan/akar-akaran/kayu menjadi serbuk, tidak memakai bahan kimia sama sekali. "Minum ramuan rempah atau orang mungkin menyebutnya Jamu, itu bukan hanya sekadar obat. 

Orang yang sehat pun boleh mengonsumsinya, karena khasiatnya yang baik untuk tubuh dan tidak meninggalkan efek samping seperti pada obat berbahan kimia. Orang yang sakit bisa menjadi sembuh, dan orang yang sehat akan semakin sehat, jika mengonsumsi ramuan rempah yang tepat secara teratur," pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun