Selama kurang lebih 5 tahun, Faisal menekuni bidang melukis di studio tersebut. Usai berlatih di studio tersebut, Faisal pun mulai menekuni bidang Lukis melukis secara mandiri dan berlatih secara prvate dengan pelatih Lukis lainnya. Hingga suatu hari, ia bertemu seseorang bernama “Pak Agung” saat bertamu ke Studio Barli.
Saat itu, dia diberi alamat sebuah asosiasi di luar negeri, The Association of Mouth and Foot Painting Artist (AMFPA). Harapannya, Faisal bisa bergabung dengan asosiasi tersebut dan melebarkan sayap kemampuan melukisnya hingga manca negara.
Melalui salah seorang anggota AMFPA di kota Bandung, Patricia, akhirnya Faisal pun mulai ikut tahapan seleksi. Kurasi lukisan yang ketat, membuat Faisal tak patah semangat untuk terus memberikan karya Lukis terbaiknya. Tekadnya yang bulat untuk menjadi pelukis professional akhirnya membuahkan hasil.
Pada Tahun 2002, usai melewati tahapan kurasi lukisan yang ketat oleh para Professor Seni di AMFPA, akhirnya Faisal diterima sebagai anggota resmi AMFPA yang berkantor di Swiis.
“Awalnya saya ragu. Namun itu menjadi peluang bagi saya agar bisa melukis secara professional sekaligus membantu saya agar bisa lebih mandiri secara finansial melalui karya-karya saya yang terjual. Melalui kurasi yang sangat ketat, lukisan saya berhasil diterima AMFPA dan secara resmi saya menjadi anggota AMFPA sejak tahun 2002 hingga sekarang,” ujar Faisal.
Ia menuturkan, sejak resmi bergabung di AMFPA, berbagai peluang pengembangan kompetensi dalam melukis, juga pengakuan atas karya-karyanya pun terus meningkat.
Tak hanya mendapatkan kesempatan beasiswa untuk terus belajar melukis dan sejumlah dana untuk mendukung karya-karyanya, Faisal juga memiliki hak royalti atas lukisan-lukisan yang dianggap layak oleh AMFPA untuk direproduksi ulang dalam bentuk media lain.
Bisa dalam bentuk Kartu Pos, Kartu Ucapan, Hiasan, menjadi corak pada kain, dan sebagainya. Permintaan lukisan pun kerap mengalir dari beberapa negara di Eropa. Hal ini tentu menjadi pemicu semangat Faisal agar terus produktif menghasilkan karya-karya terbaiknya.
Lebih dari ratusan lukisan karya Faisal telah dikirim ke AMFPA dan ratusan lukisan pun telah direproduksi ulang. Karya Faisal pun diharga mulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah per lukisannya. Dari perolehan dana beasiswa hingga royalti lukisan, ia pun mampu secara mandiri menghidupi diri dan keluarga kecilnya.