Tak sedikit manusia yang rela menantang bahaya demi mendapatkan kepuasan batiniahnya. Bahkan, kepuasaan itu semakin tinggi lantaran resiko yang dihadapi pun semakin sulit. Â Salah satunya adalah untuk mendokumentasikan keindahan suatu tempat dan membantu pengembangan pengetahuan, seseorang bisa menempuh jalan yang cukup beresiko.
Hal inilah yang menjadi saalah satu tujuan dari Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha (KMPA -- ITB) saat mereka mengunjungi Geopark Silokek, di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
Selama kurang lebih 17 hari, mereka melakukan penyusuran gua-gua dalam di geopark tersebut, guna melakukan pendokumentasian dan inventarisir kondisi geopark yang tengah diajukan menjadi geopark dunia.
Seperti diketahui, ada 10 geopark di Indonesia yang diajukan menjadi geopark dunia dan salah satunya adalah geopark Silokek.
"Kami melakukan perjalanan yang dinamai Menafsir Bumi Nagari Silokek tersebut, sejak 21 Juli hingga 7 Agustus 2018. Â Saya bersama 5 rekan dari KMPA menginap di sekitar kawasan geopark. Â Fokus kami adalah untuk mendokumentasikan, mendeskripsikan, serta menginventarisir kondisi gua-gua yang ada di sana. Hasilnya pemataan tersebut akan kami berikan kepada dinas pariwisata, komunitas sadar pariwisata serta pecinta alam di kawasan setenpat," ujar Ketua Tim, Ravinska Minerva Azura.
Jika dilihat dari spesifikasi kondisi gua, timnya menilai bahwa kawasan yang terdiri dari banyak karst ini memiliki banyak gua. Untuk itu, timnya fokus mendoumentasikan 5 gua utama yang jadi rujukan oleh dinas setempat.
Potensi dari kelima gua ini, dinilai sudah mendekati gua wisata, baik dari segi keindahannya serta kesadaran warga sekitar akan potensi wisata di wilayah tersebut.
Terlebih, ada perbedaan yang cukup mencolok antara gua-gua yang ada di geopark Silokek dengan gua-gua yang umumnya ada di Pulau Jawa.
Tidak hanya itu, gua di Silokek memiliki ukuran yang jauh lebih besar ketimbang gua yang ada di Pulau Jawa, termasuk usia gua di sana pun sudah sangat tua. Masih terdapat sisa-sisa bebatuan yang ekstrem serta jalur yang sulit dilewati karena gua yang terbentuk di Silokek berasal dari aliran sungai. Sehingga dalam melakukan penyusuran, tim KMPA Ganesha ITB pun cukup kesulitan.
Tidak ingin ambil resiko besar, di waktu tertentu, tim ini pun tidak memaksakan diri untuk menyusuri gua karena berbahaya jika harus menerjang aliran sungai.