Halo everyone, selamat berjumpa kembali. Nama saya Annisa Dwi Nuraini biasa dipanggil Nisa. Saya Mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dari D4 Perhotelan 2019 dan saya merupakan salah satu penerima Beasiswa Prestasi sebesar 50% dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Pada kesempatan kali ini  saya akan membahas tentang kuliner yang masih banyak orang belum tau  khususnya di daerah Ambal, sesuai judulnya yaitu ''Sate Ambal". Selamat membaca !
Sate atau satai adalah makanan yang terbuat dari daging yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk sedemikian rupa dengan tusukan lidi tulang daun kelapa atau bambu yang kemudian dipanggang menggunakan bara arang kayu atau kelapa. Sate disajikan dengan berbagai macam bumbu yang tergantung pada variasi resep sate.Â
Daging yang dijadikan sate antara lain daging ayam, kambing, domba, sapi, babi, kelinci, kuda, dan lain-lain. Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, dan dapat ditemukan di mana saja di Indonesia dan telah dianggap sebagai salah satu masakan nasional Indonesia.Â
Sate juga populer di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Sate juga populer di Belanda yang dipengaruhi masakan Indonesia yang dulu merupakan koloninya.
Ambal merupakan sebuah kecamatan dari kabupaten Kebumen provinsi Jawa Tengah. Ambal terletak di Daerah Urut Sewu (bibir pantai samudra Hindia). Ambal terdiri dari 32 desa, salah satu desa yang terkenal yaitu desa Ambal Resmi.Â
Wisata yang disajikan oleh Ambal yaitu Pasar Malam, Wisata Laut, Ketoprak dan lain-lain dan yang tak kalah penting makanan khas mereka yaitu Sate Ambal.
Sate Ambal merupakan makanan khas yang terbuat dari daging ayam. Sate ini memiliki citra rasa dan keistimewaan dari sate lainnya yaitu yang terletak pada bumbunya.Â
Pada biasanya sate akan disajikan dengan bumbu kacang atau kecap, tetapi pada sate Ambal kalian akan disajikan dengan bumbu berbahan dasar tempe kukus yang ditumbuk dengan citra rasa manis, gurih, sedikit pedas.Â
Sate Ambal biasa disajikan juga dengan ketupat, orang sana biasanya menyebut ketupat dengan "tupat". Dan satu lagi saat penyajian sate, ketupat dan bumbu akan disajikan secara terpisah.
Menurut pengalaman saya pribadi, sate Ambal memiliki citra rasa yang berbeda dari sate lainnya, mulai dari rasa dagingnya yang gurih dari bumbu-bumbu dan daging yang begitu juicy sampai ke bumbunya yang sangat unik dari perpanduan tempe kukus yang ditumbuk ditambahkan dengan berbagai macam bumbu dapur yang sudah di haluskan lalu ditumis hingga menghasilkan keistimewaaan itu tersendiri.Â
Saya mencoba sate tersebut di kampung saya yang berada di desa Benerkulon kabupaten Kebumen. Di sana banyak penjual sate Ambal bahkan hampir 1 desa. Di desa Benerkulon sate di hargai 2000 rupiah /tusuk. Oh iya rata-rata warga mecari penghasilan sebagai penjual sate Ambal.
Bagi kalian yang ingin mencoba kenikmatan dan keistimewaan sate tersebut kalian bisa berkunjung ke Ambal atau jika kalian sedang berwisata ke Jogja kalian dapat memilih melalui Jalan Daendles.Â
Di sana kalian akan menemukan banyak penjual warung dengan label " Sate Ambal ''. Jalan Daendles tersebut juga sengaja dipilih oleh sebagian penjual karena banyak wisatawan yang memilihi jalan tersebut sebagai jalan alternatif.
Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semoga kalian suka dan bermanfaat. Jalan lupa untuk selalu menjaga kebersihan diri dan kesehatan ya. Sampai berjumpa di artikel selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H