Pun hal lain yang menjadi faktor terjadinya konflik ini juga, yaitu pertama, walaupun Israel berada di tengah-tengah wilayah Arab, tetapi memiliki perbedaan yang sangat tajam terkait agama, cara pandang terhadap dunia, serta kultur yang diterapkan. Kedua, konflik ini memang terlanjur berlangsung dalam rentang waktu yang panjang. Sehingga, membangun sebuah stigma dan prejudice bahwa pihak Israel adalah korban.
Sehingga, mereka menganggap bahwa semua penderitaan merupakan akibat yang dihasilkan dari berbagai kejahatan yang melekat. Ketiga, kurang adanya perhatian masyarakat internasional dan tidak tegasnya Amerika Serikat untuk memberhentikan perang terbuka yang tidak berimbang tersebut. Keempat, Israel telah menolak usulan kehadiran pasukan internasional di wilayah perbatasan Utara negara tersebut, sehingga tidak ada lagi kekuatan nyata yang memang dapat mencegah eskalasi peperangan (Ibnu Burdah, 2008).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H