Mohon tunggu...
Anna Zakiyyah  Derajat
Anna Zakiyyah Derajat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Konsentrasi Kajian Timur Tengah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pemerhati Sastra dan Kajian Timur Tengah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Presiden Israel Isaac Herzog Serukan Pererat Kerja Sama dengan Turki

28 Juli 2021   07:10 Diperbarui: 28 Juli 2021   07:27 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak tahun 1949, Turki dan Israel telah tercatat memiliki hubungan diplomatik yang dinilai cukup intens di antara keduanya. Namun, sejak Justice and Development Parti atau Adalet ve Kalkinma Partisi (AK Parti) berkuasa dan berhaluan politik yang lebih condong ke arah Islamis, hubungan keduanya sedikit merenggang. Bahkan, pada 29 Januari 2009 dalam World Economic Forum yang bertempat di Davos, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan meninggalkan forum tersebut setelah melakukan pengecaman terhadap Presiden Israel atas serangan Israel ke Gaza pada Desember 2008 hingga Januari 2009.

Selain itu, pada 31 Mei tahun 2010, di tengah renggangnya hubungan antara Turki dan Israel, terjadi sebuah serangan dari angkatan laut Israel kepada Kapal Mavi Marmara yang berbendera Turki. Saat itu, Kapal Mavi Marmara tengah membawa relawan kemanusiaan dari berbagai penjuru dunia yang akan menyalurkan bantuannya ke wilayah Gaza.

Namun, seiring berjalannya waktu, dalam perkembangan terakhir, hubungan antara Israel dan Turki mulai melunak. Israel sendiri satu per satu mulai menyetujui prasyarat yang diajukan oleh Turki, seperti permohonan maaf, memberikan kompensasi untuk korban. Di sisi lain, Turki pun mulai bersedia melakukan pertemuan dengan Israel. Pada tahun 2021, Presiden Israel, Isaac Herzog menyerukan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan beberapa pemimpin regional lainnya untuk mempererat kerja sama, dengan tujuan agar wilayah Timur Tengah menjadi lebih baik. Walau memiliki perbedaan dalam berbagai hal dalam beberapa tahun terakhir, Turki dan Israel tampaknya berupaya untuk saling mendekat.

Kepentingan Keamanan Turki Terhadap Israel

            Dalam politik, keamanan merupakan sesuatu yang dianggap cukup penting. Semua masalah keamanan adalah bagian dari masalah politik. Sebab, keamanan menjadi isu utama dalam sengketa politik ketika para aktornya mengancam ataupun menggunakan kekuatannya untuk tujuan tertentu. Kepentingan keamanan dalam hal ini, tentu lebih mengarah kepada keamanan suatu negara terhadap negara lain. Hal ini tentu dilakukan untuk mencapai kepentingan nasional masing-masing negara, serta stabilitas keamanan wilayah yang memang sangat signifikan. Begitu pun apa yang terjadi pada Negara Turki yang memilih untuk memperbaiki hubungannya dengan Israel.

            Turki memandang bahwa jika mereka masih mengedepankan permasalahannya dengan Israel, maka keamanan negaranya akan tidak stabil. Selain itu, Turki pun mempertimbangkan tujuan kemanusiaannya di wilayah Gaza. Sebab, Turki tidak akan mampu mencapai tujuan kemanusiaannya tersebut, jika masih berkonflik dengan Israel. Seperti yang kita ketahui bahwa Jalur Gaza memang telah diblokade oleh Israel sejak lama, sehingga tidak memungkinkan bagi Turki untuk melewati blokade tersebut dengan mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun