Sudah saatnya kita menuntut pemimpin yang tidak hanya pandai berbicara, tapi juga memegang amanah rakyat dengan penuh tanggung jawab, berlandaskan pada prinsip moral yang tak bisa diabaikan. Kini, rakyat Indonesia harus berhenti bertanya-tanya apakah masih ada harapan untuk pilkada yang jujur dan adil. Ketika pejabat tinggi negara bebas berpolitik praktis, lembaga pengawas tutup mata, dan kecurangan berulang kali terjadi, apakah kita masih bisa menyebutnya sebagai demokrasi? Bukan hanya etika politik yang hancur, tapi juga tatanan hukum yang semakin porak-poranda. Jika kita biarkan ini terus berlanjut, korupsi akan semakin mengakar dan kepercayaan rakyat pada sistem politik akan semakin hilang. Kita tidak bisa terus mengandalkan kata-kata manis dan janji kosong dari mereka yang justru menyalahgunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H