Mohon tunggu...
annatashya amelia putri
annatashya amelia putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional yang memiliki ketertarikan pada jurnalistik dan seni.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Demonstrasi Roket Air Sebagai Sarana Pemanfaatan Limbah Plastik Serta Meningkatkan Kreativitas Siswa

5 September 2024   19:08 Diperbarui: 5 September 2024   19:11 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persiapan dan Proses Kegiatan

    Sebelum pelaksanaan kegiatan, saya telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Bahan-bahan yang digunakan dalam demonstrasi ini sangat sederhana dan mudah didapatkan, seperti botol plastik bekas, air, pompa udara, dan beberapa alat bantu lainnya seperti peluncur yang dibuat dari pipa PVC.

Saya juga memberikan penjelasan mengenai teori dasar yang mendasari prinsip kerja roket air lalu menjelaskan bahwa ketika udara dipompa ke dalam botol yang telah diisi sebagian dengan air, tekanan di dalam botol meningkat. Ketika tekanan ini dilepaskan, air terdorong keluar dengan cepat, menciptakan gaya dorong yang meluncurkan botol ke udara. Prinsip ini merupakan aplikasi langsung dari Hukum Ketiga Newton, yang menyatakan bahwa setiap aksi memiliki reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah.

Jalannya Demonstrasi

    Pada hari pelaksanaan, suasana di lapangan sekolah sangat semarak. Para siswa terlihat antusias dan tidak sabar untuk melihat roket air mereka meluncur ke udara. Demonstrasi dimulai dengan pengenalan singkat yang saya paparkan tentang cara kerja roket air, diikuti dengan demonstrasi peluncuran pertama.

    Setelah demonstrasi pertama, para siswa diberikan kesempatan untuk meluncurkan roket buatan mereka sendiri. Mereka dengan cermat mengukur jumlah air yang akan digunakan, menyiapkan pompa, dan memastikan bahwa botol terpasang dengan baik pada peluncur. Ketika roket-roket mulai meluncur ke udara, sorak sorai dan tepuk tangan mengiringi setiap peluncuran, menambah semangat dan kegembiraan di kalangan siswa.

    Beberapa siswa mencoba memodifikasi roket mereka dengan menambahkan sirip untuk menambah stabilitas atau mengubah bentuk botol untuk mengurangi hambatan udara. Modifikasi-modifikasi ini menunjukkan kreativitas siswa dalam menerapkan teori yang telah mereka pelajari dan mencoba menemukan solusi untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Refleksi dan Pembelajaran

    Setelah demonstrasi selesai, saya mengajak siswa untuk berdiskusi dan merefleksikan hasil eksperimen mereka. Siswa diajak untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ketinggian dan kecepatan roket, seperti jumlah air, tekanan udara, dan bentuk roket. Diskusi ini membantu siswa memahami lebih dalam tentang bagaimana setiap variabel saling terkait dan mempengaruhi hasil akhir.

    Selain itu, saya juga memberikan penekanan pada pentingnya percobaan dan kesalahan dalam proses pembelajaran. Mereka menjelaskan bahwa tidak semua percobaan akan berhasil pada percobaan pertama, dan kegagalan adalah bagian dari proses belajar yang penting. Sikap pantang menyerah dan terus mencoba adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam sains maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Respon dan Dampak Kegiatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun