Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi utama pada balita di Indonesia yang belum teratasi. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 270 hari dalam kandungan dan 730 hari setelah lahir atau yang disebut 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan dipengaruhi juga dari pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Salah satu bentuk skrining stunting adalah dengan mengukur panjang atau tinggi badan menurut umur anak.
Salah satu upaya pencegahan stunting yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNAND di Nagari Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan adalah dengan melakukan survei kesehatan ibu dan anak. Survei dilakukan dengan mendatangi setiap rumah warga yang memiliki anak balita atau disebut juga dengan door to door.Â
Kegiatan ini diawali dengan edukasi terkait stunting kepada ibu dan dilanjutkan dengan pengisian kuisioner seputar riwayat kesehatan ibu, anak dan anggota keluarga lainnya. Selain mencakup riwayat kesehatan keluarga, survei ini juga memungkinkan identifikasi dini terhadap risiko yang berpotensi menyebabkan stunting, misalnya riwayat kehamilan ibu, riwayat imunisasi anak, serta riwayat menyusui dan MPASI.Â
Ibu yang memiliki balita usia 0-2 tahun diberikan edukasi terkait MPASI menggunakan media leaflet. Dengan informasi yang diperoleh dari survei tersebut, program-program intervensi dapat dirancang dan diterapkan secara lebih tepat sasaran, seperti pemberian suplementasi gizi, edukasi tentang pola makan sehat, edukasi tentang pentingnya ke posyandu, dan program-program lainnya.
Kegiatan survei kesehatan ibu dan anak ini dilakukan selama 6 hari yaitu pada tanggal 3 Agustus, 6 Agustus, 7 Agustus, 8 Agustus, 10 Agustus, dan 11 Agustus. Hari pertama dimulai di Jorong Panai. Mahasiswa KKN dibagi menjadi 10 kelompok dengan masing-masing kelompok mendapat 4 hingga 5 rumah untuk didatangi. Sebelum kegiatan dimulai, mahasiswa KKN berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak nagari dan jorong. Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Pada hari kedua kegiatan berpusat di Jorong Batang Pagu, seterusnya di Jorong TLB Selatan, Jorong MPL dan MPL Timur, Jorong Pasir Talang, dan hari terakhir di Jorong TLB Induk.
Respon ibu- ibu terhadap edukasi stunting yang disampaikan beragam. Salah satunya ada ibu-ibu yang sangat antusias dan menyimak dengan seksama terkait informasi stunting yang disampaikan dan memberikan beberapa pertanyaan terkait stunting dan gizi untuk anaknya. Ada juga beberapa ibu-ibu yang kurang fokus memperhatikan edukasi karena terganggu atau teralihkan perhatiannya oleh anak-anak mereka sehingga membutuhkan waktu lebih lama.
Hafiza Recka Edward dan Khairatunnisa Wisna sebagai ketua pelaksana berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai stunting dan dapat mencegah anaknya terkena stunting. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran keluarga serta pemerintah tentang pentingnya intervensi stunting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.