Teknologi digital membuat akses berbagai jenis media lebih mudah untuk diakses dalam waktu yang bersamaan dengan informasi yang lebih menyeluruh melalui multimedia. Praktik jurnalisme juga semakin berkembang dengan munculnya praktik jurnalisme multimedia.
Beragagam jenis media saling melengkapi dan semakin mudah diakses seiring dengan berkembangnya teknologi internet membuat produk multimedia semakin akrab bagi masyarakat di abad ke-21.
Listen to this article podcast:
Teknologi digital berkembang pesat selama abad ke-21 membuat media dengan jenis yang beragam bisa berkembang dengan pesat. Koneksi internet dan teknologi digital bisa diakses hampir dimana saja, membuat masyarakat semakin akrab dan dapat dengan mudah mengakses media dalam bentuk teks, audio, gambar, video, animasi, dan teknologi interaktif.
Angka penetrasi internet global per Januari 2020 mencapai 59% dari total populasi global (We Are Social, 2020). Dengan lebih dari setengah dari populasi dunia merupakan pengguna internet, akses media digital menjadi lebih terjangkau. Jenis media yang beragam dapat dikombinasikan melahirkan produk-produk multimedia.
Perpaduan beberapa jenis media untuk menyampaikan informasi tertentu disebut sebagai multimedia. Untuk dapat disebut sebagai multimedia, suatu produk media harus terdiri dari minimal tiga jenis media. Video yang terdiri dari dua jenis media yaitu audio dan visual belum bisa disebut sebagai produk multimedia.
Kombinasi dari multimedia bisa beragam yaitu: teks, video, audio, gambar, animasi, teknologi interaktif, grafik, tabel, infografis, musik dan berbagai jenis media yang lain.
Salah satu media Indonesia yang telah menghasilkan produk multimedia secara konsisten adalah Visual Interaktif Kompas.
![0727490vikkomp-5e406b26097f367aef14a164.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/10/0727490vikkomp-5e406b26097f367aef14a164.jpg?t=o&v=770)
Dengan adanya teknologi multimedia, salah satu subjek yang turut berkembang adalah jurnalisme. Produk-produk jurnalisme kini juga bertransisi menjadi bentuk jurnalisme multimedia.
Seperti yang menjadi contoh sebelumnya yaitu Visual Interaktif Kompas. Menurut Deuze (2004), jurnalisme multimedia didefinisikan sebagai produk bernilai berita yang ditulis di website dengan mengkombinasikan berbagai jenis media seperti teks, video, animasi, dll.
Jurnalisme Multimedia
Praktik jurnalisme yang melibatkan banyak media dalam satu pemberitaannya membuat produk liputan yang dihasilkan menjadi semakin detail dan lengkap. Informasi yang ingin disampaikan kepada audiens dikemas dalam satu halaman website dengan melibatkan berbagai jenis media yang bisa dengan mudah diakses dan dipahami oleh pengunjung website tersebut.
Yang perlu menjadi catatan dalam jurnalisme multimedia adalah dengan jurnalisme multimedia, informasi yang disampaikan akan lebih baik lagi jika saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Informasi yang telah disampaikan melalui teks misalnya, tidak perlu lagi disampaikan melalui video yang juga ditampilkan di halaman yang sama. Informasi yang dirangkai oleh semua produk media yang ada disitu ada baiknya jika bersifat komplementer tanpa pengulangan yang monoton.
Pengulangan memang perlu dilakukan untuk mengingatkan kembali audiens dan menggarisbawahi poin yang penting, namun tidak perlu disampaikan berulang kali di setiap platform dengan cara yang sama misalnya dengan kata-kata yang sama persis sehingga membuat bosan.
MENIKMATI PRODUK MULTIMEDIA (PODCAST)
Keunggulan masing-masing jenis media
Untuk memilih media yang tepat sesuai dengan jenis informasi yang akan disampaikan, masing-masing media memiliki karakteristik tertentu yang jika dirangkai dengan rapih dan menarik akan menghasilkan informasi yang saling melengkapi dan dapat memberikan gambaran kepada audiensnya.
Beberapa karakteristik media yang bisa dipilih dengan disesuaikan dengan pesan yang akan disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Video
Digunakan untuk untuk menyampaikan kegiatan yang melibatkan pergerakan (Contoh: anak-anak, alam, hewan, dll), suatu kejadian (Contoh: bencana alam, reka adegan peristiwa kriminal, dll), cara kerja sesuatu, cara-cara untuk melakukan sesuatu (Contoh: video tutorial), dan humor.
Video juga digunakan untuk memberikan gambaran mengenai latar waktu, tempat dan situasi serta perilaku karakter yang ada di dalam cerita yang besar. Video rekaman asli dari suatu kejadian seperti rekaman ctv juga baik digunakan karena dapat memperlihatkan secara gamblang dan nyata mengenai bagaimana suatu peristiwa terjadi.
2. Foto
Foto cocok untuk digunakan untuk memberikan gambaran mengenai momen-momen tertentu. Momen yang baik adalah momen yang bisa menyampaikan cerita melalui satu bingkai foto sehingga bisa menciptakan emosi tertentu pada audiensnya.
Selain itu foto bisa digunakan sebagai refleksi ketika audiens diminta untuk mereflesikan peristiwa yang terjadi di dalam cerita yang disampaikan. Figur dari tokoh utama dan latar kejadian juga bisa ditangkap melalui foto.
3. Audio
Audio bisa digunakan untuk membangun suasana. Berbagai bunyi-bunyian bisa digunakan untuk membawa audiens merasakan emosi tertentu yang ingin diciptakan.Â
Selain itu dengan audio perasaan mengenai karakter tertentu akan semakin terasa dan dapat menciptakan perasaan tertentu dari audiens kepada karakter yang berbicara melalui audio. Keuntungan audio adalah audiens bisa bebas berimajinasi mereka sendiri tanpa secara ketat dibatasi dan diberikan gambaran penuh
4. Database, Grafik, dan Peta
![Contoh grafik. Sumber gambar: statista.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/10/17518-5e406c7dd541df0db3196704.jpeg?t=o&v=770)
Database dapat digunakan untuk menampilkan data statistik, memberikan gambaran mengenai hal-hal yang tidak bisa dijangkau secara fisik (Contoh: luar angkasa, mikrobiologi, dll), sejarah, dan lokasi geografis dimana peristiwa terjadi dalam bentuk grafik dan peta.
Grafik juga bisa digunakan untuk menampilkan bagaimana cara kerja sesuatu meskipun video lebih baik untuk memberikan gambaran yang kompleks.
5. Teks
LISTEN TO THIS ARTICLE PODCAST:
MENIKMATI PRODUK MULTIMEDIA (PODCAST)
Teks digunakan untuk menampilkan narasi yang lebih kompleks seperti latar belakang informasi, analisis, penjelasan, pro kontra mengenai isu, berita terbaru, dan ringkasan informasi. Sejarah juga bisa disampaikan melalui teks dan akan sangat baik jika dikombinasikan dengan grafik atau peta.
Dengan berbagai jenis media yang kini bisa dengan mudah diakses dan diproduksi, jalannya praktik jurnalisme multimedia akan semakin berkembang dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan jurnalisme itu sendiri.
Pada dasarnya fasilitas media yang beragam dalam jurnalisme bertujuan untuk memberikan informasi yang lengkap, terpercaya, dan tidak membosankan.
REFERENSI
Deuze, Mark. (2004). What is multimedia journalism?. Journalism studies, 5(2), 139-152.
Grabowicz, Paul. (2014). Tutorial: picking the righr media for a story. Dikutip dari https://multimedia.journalism.berkeley.edu/tutorials/picking-right-media-reporting-story/
We Are Social. (2020). Digital 2020 global digital yearbook. Diutip dari https://www.slideshare.net/DataReportal/digital-2020-global-digital-yearbook-january-2020-v01
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI