Mohon tunggu...
Nat
Nat Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswi selow

kuliah sambil chill

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Peran Jurnalisme Multimedia dalam Membangun Demokrasi Digital

8 Oktober 2019   02:24 Diperbarui: 8 Oktober 2019   03:11 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebelum era teknologi digital, kehidupan berdemokrasi belum bisa dimaksimalkan karena masyarakat belum memiliki kontrol yang lebih terhadap kebijakan, keputusan, dan isu-isu dalam pemerintahan.

Sarana dan proses bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapatnya lebih sulit untuk dilakukan karena minimnya arus informasi dari bawah ke atas. Selain itu konten dari pendapat, kritik, dan saran dari masyarakat akan mengalami penyaringan yang ketat dan tidak akan mendapatkan perhatian jika dianggap merugikan pemerintahan. Dalam konteks Indonesia, selain karena perbedaan fasilitas dalam hal teknologi, gaya pemerintahan dari rezim yang berbeda juga sangat memengaruhi iklim partisipasi masyarakat dalam demokrasi.

Kini dengan teknologi yang lebih maju (dengan bentuk jurnalisme multimedia) dan iklim jurnalisme yang lebih bebas, aktif, dan independen, demokrasi bisa diwujudkan dalam bentuk yang digital dan berbasis real time.

Praktik Jurnalisme Multimedia dan Demokrasi Digital

Media akan melakukan tugasnya sebagai pelaku utama jurnalisme. Dalam konteks jurnalisme multimedia, media yang memiliki peran lebih adalah media-media online. Produk-produk jurnalisme yang dihasilkan media online merupakan bentuk dari jurnalisme multimedia.

Salah satu contohnya adalah tanggapan-tanggapan dari media-media online terkait demo yang dilakukan mahasiswa beberapa saat yang lalu yang mengangkat isu mengenai restorasi demokrasi, pemberantasan KKN, perlindunga SDA dan kesatuan bangsa. Media sebagai pihak yang netral terkadang juga menunjukkan kecenderungan sisi. Kegiatan inilah yang menampilkan demokrasi digital secara khusus ketika media turut serta untuk menyuarakan pendapat masyarakat melalui produk-produk jurnalisme multimedianya.

Selain itu produk jurnalisme multimedia juga diproduksi oleh masyarakat awam yang tidak tergabung dalam media. Ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat terhadap isu-isu yang penting dalam kelangsungan hidup bernegara yang merupakan bagian dari demokrasi digital. Terlebih dengan adanya teknologi baru yaitu internet yang memiliki kecenderungan untuk menarik masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menggunakan teknologi yang tersedia untuk membahas isu-isu tertentu (de Zuniga et.al, 2010). Masyarakat yang turut berpartisipasi untuk memproduksi konten-konten jurnalisme online juga telah turut berpartisipasi dalam demokrasi digital.


Kesimpulan

Untuk melaksanakan praktik jurnalisme multimedia yang dapat memfasilitasi demokrasi digital diperlukan wawasan yang luas dari masyarakat. Literasi megenai media digital dan demokrasi bagi masyarakat harus bisa tersampaikan dengan matang sehingga masyarakat juga menjadi komponen pendukung utama selain pemerintah dan media.

Jika dipergunakan dengan baik dan dikelola, media baru dan jurnalisme multimedia dengan segala kedinamisan yang tidak bisa terpisahkan darinya dapat memberikan manfaat yang luar biasa untuk masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia dan dapat menjadi salah satu pendukung utama dalam pelaksanaan demokrasi digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun